Suara.com - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, membuat pemerintah memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi para siswa baik sekolah negeri ataupun swasta, termasuk pelajar di sekolah luar biasa (SLB).
Hal itu membuat guru SLB dituntut menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan secara daring-- serta dapat diikuti seluruh peserta didik anak berkebutuhan khusus (ABK).
Guru Sekolah Anakku, Indriana Anggraini mengaku memiliki tantangan dan kesulitan dalam mengajar ABK selama pandemi. Dalam proses kegiatan belajar mengajarnya juga ABK perlu ditemani pendamping.
“Tetapi yang pasti yang dinilai di sini ini prosesnya bukan hasilnya, itu yang dilihat dan dijadikan patokan,” ujar Indriana dalam pernyataannya secara virtual di acara diskusi ‘Autism Talk’, Sabtu (21/11/2020) kemarin.
Ditambah, menurutnya pembelajaran jarak jauh memiliki banyak kendala mulai dari gangguan koneksi, ketahanan anak saat duduk di depan laptop yang terkait dengan sensori, distraksi, hingga rasa bosan.
“Kendala lainnya yaitu kurang adanya supports sistem dalam pembelajaran ABK, kemudian media belajar yang sangat terbatas selama belajar di rumah saat pandemi,” jelas dia.
Sementara itu, Terapis Klinik Anakku Check My Child, Eha Julaeha menambahkan untuk mengatasi berbagai kendala dalam mengajar ABK selama pandemi, guru dan orangtua perlu melakukan kolaborasi bersama.
“Untuk mengatasinya tampilkan video bermain dan lagu anak-anak atau rekaman karya wisata, lalu lakukan interaksi bersama-sama antara guru dengan anak didik, perhatikan dan durasi kegiatan belajar mengajar,” kata dia.
Orangtua juga dituntut memberi variasi media belajar anak agar anak betah di depan laptop. Tak hanya itu, kondisi rumah juga bisa memengaruhi proses pembelajaran ABK. Karena itu, diharapkan orangtua dan anak bisa saling belajar. Sekolah juga harus membantu menyelesaikan masalah kegiatan di rumah.
Baca Juga: Jika Muncul Kluster Baru Saat Belajar Tatap Muka, Satgas Cabut Dukungan
Kecil atau besar dukungan dan bantuan sekolah atau guru akan sangat berarti. Tidak kalah penting, ABK juga harus mendapatkan jaminan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas dalam kondisi pandemi Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?
-
Mengapa Jenazah Banjir Sumatera Tanpa Identitas Dikuburkan Tanpa Tunggu Identifikasi?
-
Rahasia Umbi Garut di Minuman Ini: Solusi Alami Obati GERD dan Maag yang Direkomendasikan Ahli Gizi!
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan