Suara.com - Melalui kanal Youtube Kemendikbud (20/11/2020), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim menyatakan bahwa pemerintah berencana menerapkan kebijakan masuk sekolah kembali dan memulai pembelajaran tatap muka pada Januari 2021. Hal ini tentu menimbulkan banyak pro dan kontra dari masyarakat.
Pasalnya melansir dari The Conversation, penelitian terbaru menunjukkan infeksi pada anak-anak seringkali tidak terdeteksi dan anak-anak sama rentannya terhadap infeksi Covid-19 seperti orang dewasa.
Anak-anak kemungkinan besar juga dapat menularkan virus dengan tingkat yang sama dengan orang dewasa, meski kemungkinannya kecil mengalami gejala Covid-19 parah seperti orang dewasa.
Pembukaan kembali sekolah di satu sisi membawa kabar baik karena anak-anak bisa kembali belajar lebih maksimal. Namun di sisi lain, kekhawatiran soal penularan virus corona Covid-19 tetap tak terelakkan.
Belajar dari beberapa negara yang telah membuka sekolah seperti di Montreal, Kanada menunjukkan bahwa jumlah kluster Covid-19 anak-anak meningkat usai sekolah tatap muka dibuka. Hal ini dinyatakan oleh Presiden Asosiasi Ahli Mikrobiologi Penyakit Menular Quebec, Karl Weiss.
Sebuah laporan oleh Kementerian Kesehatan Israel juga menyimpulkan bahwa pembukaan kembali sekolah memainkan setidaknya beberapa peran dalam mempercepat epidemi di negara tersebut.
Sekolah dapat berkontribusi pada penyebaran virus corona, namun bisa jadi tidak jika tingkat penularan di masyarakat rendah.
Sementara di Republik Ceko, lonjakan kasus yang cepat setelah pembukaan kembali sekolah membuat walikota Praha menyebut sekolah sebagai tempat penukaran Covid-19.
Pola sebaliknya terlihat ketika sekolah ditutup di mana kasus anak menurun. Inggris melihat penurunan kasus baru bertepatan dengan liburan sekolah setengah semester. Penurunan ini terjadi sebelum tindakan lockdown diberlakukan di negara tersebut.
Baca Juga: Perhatian: Penumpang Laut Tujuan Natuna Dikenai Kebijakan Terkait COVID-19
Pengamatan ini konsisten dengan studi yang meneliti pengaruh penerapan dan pencabutan berbagai pembatasan di 131 negara. Para peneliti menemukan bahwa penutupan sekolah dikaitkan dengan penurunan kecepatan virus menyebar di Inggris.
Jika harus membuka sekolah, Zoë Hyde seorang Epidemiolog dari University of Western Australia melalui The Conversation menyatakan bahwa sekolah harus melakukan tindakan pencegahan yang mencakup penggunaan masker oleh staf dan siswa termasuk siswa sekolah dasar.
"Sekolah juga harus meningkatkan ventilasi dan kualitas udara dalam ruangan, mengurangi ukuran kelas, dan memastikan anak-anak dan staf mempraktikkan kebersihan tangan," catat Hyde di The Conversation.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
Terkini
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi