Suara.com - Umumnya akhir tahun menjadi kesempatan berlibur yang santai dan berkumpul dengan orang terdekat. Sayangnya, malam Tahun Baru 2021 kemungkinan akan terlihat sangat berbeda selama pandemi Covid-19.
"Pandemi telah membuat stres dan menyebabkan isolasi bagi banyak orang, musim liburan hanya menciptakan dan menambah risiko untuk ini," kata Dr. Soma Mandal, MD, ahli penyakit dalam bersertifikat di Summit Medical Group di Berkeley Heights, New Jersey seperti yang dikutip dari Huffpost.
Meskipun begitu, Dr. Mandal dan para ahli lainnya menekankan bahwa Anda masih bisa merayakan tahun baru sambil menjaga diri dan orang lain tetap aman.
Melansir dari Huffpost, Anda masih perlu memakai masker kapanpun saat tidak berada di dalam rumah, mencuci tangan secara teratur, dan menjaga jarak setidaknya 6 kaki dari orang lain selama waktu yang lama.
"Pertemuan dengan keluarga dan teman yang tidak tinggal bersama Anda dapat meningkatkan kemungkinan tertular atau menyebarkan Covid-19 atau flu," tulis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Pakar medis sangat tidak menyarankan pertemuan keluarga besar selama libur Tahun Baru.
"Ingatlah bahwa meskipun Anda mengunjungi keluarga, Anda dianggap berada dalam kelompok atau rumah tangga yang berbeda dengan eksposur berbeda," tambah Dr. Eudene Harry, MD, dokter pengobatan darurat bersertifikat di Orlando, Florida.
"Saat merencanakan malam tahun baru, penting untuk menilai risiko Anda dan juga risiko orang yang Anda cintai," kata Dr. Mandal.
Berdasarkan pedoman CDC, opsi teraman untuk merayakan adalah tinggal di rumah hanya dengan orang yang tinggal dengan Anda atau merayakannya secara virtual dengan orang lain. Jika Anda memutuskan untuk tetap merayakannya secara langsung, pertemuan kecil di luar di mana semua orang bermasker adalah pilihan terbaik berikutnya.
"Pedoman CDC menyatakan bahwa pertemuan di dalam ruangan lebih berisiko daripada di luar ruangan, kelompok besar lebih berisiko daripada kelompok kecil dan kontak yang lama lebih berisiko daripada kontak singkat," kata Mandal.
Baca Juga: AP I Sebut Aturan Wajib Swab ke Bali Bisa Pengaruhi Jumlah Penumpang
Dengan begitu maka untuk mengurangi paparan, Anda bisa merayakan dengan kelompok kecil, memakai masker, menjaga jarak serta bertemu di luar ruangan dengan durasi sesingkat mungkin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis