Suara.com - Banyak orangtua mengeluh tidak bisa mengontrol anaknya bermain gadget atau gawai. Beragam cara sudah diusahakan tapi hasilnya tidak maksimal. Ternyata masalah ini juga pernah dialami oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam mendidik anak.
Berbeda dengan masa kini yang bersaing dengan gadget, Sri Mulyani mengaku kewalahan mendidik dan merawat anak karena harus bersaing 'perhatian' dengan televisi.
Tapi tentu saja, perempuan yang akrab disapa Ani itu punya cara khusus untuk mendidik anaknya.
Menteri Ani bercerita sejak awal, ia selalu mengajarkan tanggungjawab kepada anaknya dengan memberikan pilihan. Misalnya, ia menentukan aturan dan kesepakatan menonton televisi hanya boleh sekian jam per minggu.
"Oke misalnya dikasih jatah, 1 minggu hanya boleh nonton televisi berapa jam. Jadi kalau kamu nonton terlalu banyak di jam ini, berarti hari yang lain akan kurang," ungkap Menteri Ani saat menjadi pemateri dalam acara Girls Leadership Class (GLC) oleh Yayasan Plan International Indonesia beberapa waktu lalu.
Menurut Menteri Ani, aturan itu ditetapkan agar anaknya memiliki responsibility atau tanggung jawab terhadap pilihan yang dia ambil. Sehingga bukan lagi orangtua yang harus mengatur hidup anaknya, tapi bagaimana anak dididik berani mengambil risiko dan konsekuensi dari pilihan yang ia ambil.
Langkah ini dilakukan perempuan berusia 58 tahun itu, karena sebagai ibu, Menteri Ani sadar tidak setiap saat ia akan selalu ada di sisi anaknya membantu mereka mengambil keputusan.
"Jadi bukan saya yang kasih tahu, hari ini kamu harus baca, hari ini stop baca, kamu hari ini boleh main, nggak ada seperti itu. Tapi mereka punya choice (pilihan), karena dalan hidupnya dia harus menghadapi pilihan-pilihan, dan saya tidak selalu ada di samping mereka untuk memilihkan untuk mereka," ungkap Sri Mulyani.
Tidak hanya dididik bisa memilih, Menteri Ani selalu mengingatkan dari setiap pilihan akan ada konsekuensi yang anak tersebut ambil.
Baca Juga: Sri Mulyani Terbitkan Aturan Baru, Kerek Investasi Hulu Migas
Seperti misalnya, ia menonton televisi lebih banyak di hari Senin, maka pada hari Minggu jatahnya menonton televisi atau bermain harus dikurangi atau bahkan tidak boleh menonton televisi, karena ia memilih menghabiskan waktu bermain atau menonton pada hari Senin.
"Itu juga melatih mereka untuk tahu bertanggungjawab terhadap kehidupannya. Dari mulai usia kecil, mulai dari makanan, soal waktu. Itu yang menyebabkan kemudian mereka (anak) tahu bahwa dalam hidup saya (peran) sebagai orangtua tua di situ," papar Sri Mulyani.
"Tapi mereka harus hidup sendiri sebagai dirinya, bukan sebagai anaknya Sri Mulyani," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas