Suara.com - Keto disebut menjadi pola makan sehat paling buruk dari diet-diet lainnya. Diet keto merupakan pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang menempati posisi terakhir rekomendasi pola makan sehat di Amerika Serikat.
Melansir dari Insider, pola makan keto mengharuskan pelaku diet untuk mengonsumsi sekitar 70 persen kalori mereka dari lemak dan hampir tidak ada karbohidrat. Ini mendorong tubuh untuk memasuki ketosis di mana membakar lemak untuk energi alih-alih glukosa yang dihasilkan dari karbohidrat.
Kertika pemerintah merilis edisi terbaru Pedoman Diet untuk Orang Amerika pada akhir Desember 2020, para ilmuwan menyimpulkan bahwa diet keto tidak memiliki cukup penelitian untuk membuat rekomendasi tentangnya.
"Dalam beberapa hal, diet keto tidak selalu merupakan kesalahan keto itu sendiri , itu karena kami masih kekurangan bukti jangka panjang tentang apa yang akan dilakukan diet tinggi lemak untuk risiko penyakit kronis dan umur panjang," ujar ahli diet terdaftar Kristin Kirkpatrick.
Para ahli mengatakan keto tidak lengkap secara nutrisi dan memiliki risiko kesehatan.
"Hal ini bisa disebabkan karena menghilangkan karbohidrat gandum utuh yang sehat dan kaya nutrisi," kata ahli diet terdaftar Bonnie Taub-Dix.
Kandungan lemak jenuhnya yang tinggi menjadi perhatian khusus para ahli dan menyebut keto sangat tidak lengkap dalam kategori nutrisi.
"Setiap diet yang merekomendasikan mengemil bacon tidak dapat dianggap serius sebagai cara makan yang mempromosikan kesehatan," kata seorang ahli, menurut US News.
Keto juga tidak aman, terutama bagi penderita diabetes parah, penyakit ginjal, dan penyakit jantung. Diet ini juga bisa berbahaya bagi orang yang berisiko mengalami gangguan makan, karena diet ketat dapat memicu kecemasan, makan berlebihan dan akhirnya menambah berat badan.
Baca Juga: Kualitas Tidur, Pola Makan hingga Olahraga Mana yang Terbaik untuk Mental?
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut