Suara.com - Sebuah penelitian awal, yang belum ditinjau sejawat, menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 dari perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech efektif melawan 16 mutasi berbeda dari varian baru virus corona.
Penelitian yang dilakukan oleh Pfizer dan University of Texas Medical Branch membuktikan bahwa vaksin tidak perlu diubah.
Hasil penelitian ini dipublikasikan pada Kamis (7/1/2021). Varian baru virus corona dari Inggris, yang dikenal sebagai B117, baru-baru ini telah terdeteksi di Amerika Serikat.
Padahal, orang yang terinfeksi varian ini tidak pernah melakukan perjalanan ke Inggris. Mengindikasikan bahwa virus sudah tersebar di masyarakat.
Dilansir Business Insider, mutasi virus merupakan kejadian yang khas dan tidak ada indikasi bahwa Covid-19 akan lebih berbahaya daripada sebelumnya.
"Jadi kami sekarang telah menguji 16 mutasi berbeda, dan tidak satupun dari virus berdampak signifikan. Itu kabar baiknya," tutur penulis utama Phil Dormitzer, dari pihak Pfizer.
Meski mutasi dari Inggris tidak berbahaya, varian baru yang ditemukan pertama kali di Afrika Selatan justru lebih mengkhawatirkan para ilmuwan.
Salah satu variannya bernama E484K. Studi Pfizer tampaknya bekerja melawan 16 mutasi tambahan, tetapi E484K tidak termasuk di antara yang diuji.
Dormitzer mengatakan bahwa ini hanyalah awal dari pemantauan perubahan virus yang sedang berlangsung untuk melihat apakah ada dari jenis virus yang berdampak pada vaksin.
Baca Juga: Sebanyak 1.752 Nakes di Kota Solok Bakal Disuntik Vaksin Covid-19 Perdana
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis