Suara.com - Operasi jantung termasuk jenis pembedahan yang berisiko tinggi. Karenanya wajar saja jika persiapannya juga benar-benar matang.
Bahkan operasi jantung bisa saja ditunda jika pasien mengalami penurunan kondisi kesehatan mendadak.
"Pembatalan (operasi) bisa terjadi misalnya hari H pasien alami demam tidak jelas atau batuk pilek, itu kita harus menunggu waktu operasi sampai kondisi pasien benar-benar fit untuk dilakukan pembedahan jantung," jelas Dokter spesialis bedah toraks dan kardiovaskular dr. Achmad Faisal. Sp.BTKV., dalam siaran langsung pada Radio Kesehatan Kemenkes, Senin (11/1/2021).
Jika operasi dilakukan sesuai jadwal tetapi berisiko menimbulkan penyakit lain bagi pasien, Faisal menyampaikan bahwa pembedahan juga bisa ditunda. Hanya saja, penundaan juga tidak boleh terlalu lama.
"Kalau menunda terlalu lama itu fungsi jantung justru akan berkurang. Jika begitu maka akan menimbulkan penyakit lain seperti gangguan ginjal, akan persulit recovery pasien pasca operasi. Jadi ditunda boleh tapi jangan terlalu lama," katanya.
Diakui dokter Faisal bahwa operasi jantung memang kerap membuat pasien takut. Sehingga, selain mempersiapkan fisik sebelum operasi, pasien juga diminta tetap tenang dan percaya dengan dokter yang akan melakukan pembedahan.
Salah satu cara untuk meyakinkan pasien, lanjut Faisal, dokter akan menjelaskan secara rinci mengenai pembedahan yang akan dialaminya.
"Informasi sebanyak atau selengkap itu harus disampaikan ke pasien dan kita harus berikan rasa optimis kepada pasien kalau dengan pembedahan ini kualitas hidup akan lebih baik," ucap dokter yang sehari-hari praktik di RSUP Fatmawati, Jakarta, itu.
Baca Juga: Canggih, Dokter Indonesia Berhasil Lakukan 3D Mapping System Kasus Aritmia
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan