Suara.com - Kematian lansia di Norwegia pasca mendapatkan vaksin Pfizer akhirnya mendapat tanggapan dari otoritas setempat.
Dilansir Anadolu Agency, otoritas kesehatan di Norwegia mengatakan mereka tidak menemukan bukti hubungan langsung antara vaksin Pfizer/BioNTech dan kematian warga lanjut usia yang menerima vaksin tersebut.
"Berdasarkan laporan ini kami tidak dapat mengesampingkan bahwa efek samping yang umum, seperti demam dan mual, dapat berpengaruh pada kondisi yang lebih serius dan hasil yang fatal pada beberapa pasien lemah dengan penyakit kronis yang parah," kata Sigurd Hortemo, kepala Badan Obat-obatan Norwegia.
Tetapi otoritas kesehatan Norwegia merekomendasikan evaluasi terhadap "pasien yang lemah atau sakit kronis parah", untuk memutuskan apakah manfaat vaksin lebih besar daripada risiko efek samping.
"Kasus kematian yang dilaporkan tidak berdampak pada program vaksinasi Norwegia," ungkap pernyataan tertulis dari Badan Obat-obatan Norwegia.
Pekan lalu, Badan Obat-obatan Norwegia mengumumkan setidaknya 23 orang lansia yang menerima suntikan vaksin Pfizer/BioNTech meninggal di Norwegia.
Badan tersebut mengatakan 13 kasus kematian mungkin terkait dengan efek samping vaksin, seperti demam dan mual.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia tentang efek samping dari vaksin.
Lebih dari 48.000 orang sejauh ini telah menerima dosis vaksin di negara itu.
Baca Juga: Sepekan Vaksinasi, Belum Ada Laporan Efek Samping Berat dari Vaksin Sinovac
Angka terbaru menunjukkan kasus infeksi virus korona di Norwegia saat ini mencapai 59.034, termasuk 521 kasus kematian.
Berita Terkait
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Nyentrik! Erling Haaland Coseplay Jadi Guru Geografi, Jinjing Tas Rp190 Juta
-
Petaka Arsenal! Martin Odegaard Dipastikan Absen Panjang, Pukulan Telak Buat Arteta
-
Dramatis! Penalti Gagal Beruntun Erling Haaland, Bintang Norwegia Latihan Eksekusi Titik Putih
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak