Suara.com - Diabetes tipe 2 bisa menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, seperti jantung, kehilangan penglihatan, dan stroke.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menjelaskan diabetes tipe 2 bisa memengaruhi tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi.
Biasanya, pankreas akan melepaskan hormon insulin ketika kadar gula darah meningkat. Insulin berfungsi sebagai kunci yang memungkinkan gula darah masuk ke sel tubuh yang digunakan sebagai energi.
Jika Anda menderita diabetes tipe 2, tubuh Anda tidak menghasilkan cukup insulin atau sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin.
Penyebab resistensi insulin terjadi memang tidak jelas, tetapi beberapa faktor bisa meningkatkan risikonya, seperti riwayat diabetes pada keluarga, kelebihan berat badan, dan jarang aktif secara fisik.
Karena gula darah yang meningkat seiring waktu, maka gejala diabetes akan terlihat. Misalnya, seseorang mengalami kesemutan pada jari kaki atau ujung jari hingga mati rasa.
Dilansir dari Express, ada pula 3 gejala diabetes yang cenderung muncul bersamaan, misalnya buang air kecil, rasa haus dan sangat lapar. Siklus berbahaya ini berjalan sebagai berikut:
- Kelelahan, karena sel tidak mendapatkan energi dari makanan yang dikonsumsi
- Kelaparan, karena tubuh membutuhkan bahan bakar meskipun Anda sudah makan cukup banyak
- Kehausan, karena gula darah terus meningkat meskipun Anda sudah minum air cukup banyak
- Sering ke toilet, untuk mengeluarkan gula ekstra melalui urine
Siklus ini berputar-putar sampai beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya menderita diabetes. Sedangkan, gejala umum diabetes tipe 2 meliputi berat badan turun drastis, kelelahan, pandangan kabur hingga luka yang sulit sembuh.
Jika Anda mengalami salah satu gejala tersebut, cobalah periksa ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter mungkin akan melakukan tes gula darah.
Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Novavax 89 Persen Efektif Lawan Varian Baru Virus Corona
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
-
Gagal Total di Timnas Indonesia, Kluivert Diincar Juara Liga Champions 4 Kali
Terkini
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional