Suara.com - Kelompok antivaksin tak hanya menolak vaksinasi untuk Covid-19, mereka juga dikenal gemar membagikan berita palsu. Belakangan ini, berita tentang vaksin yang cukup meresahkan adalah kabar soal pengaruh vaksin pada kesuburan.
Melansir dari Medical Xpress, pendukung anggapan tersebut adalah Wolfgang Wodarg, seorang politisi dan dokter Jerman yang meninggalkan praktik medis sejak tahun 1994.
Pada bulan Desember, Wodarg dan mantan karyawan Pfizer mengajukan petisi kepada European Medicines Agency untuk menunda persetujuan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer-BioNTech. Mereka berspekulasi bahwa karena vaksin tersebut memicu antibodi pelawan penyakit terhadap protein lonjakan virus corona, vaksin itu mungkin memicu respons kekebalan terhadap protein yang disebut syncytin-1 di mana terlibat dalam pembentukan plasenta manusia.
Tanpa plasenta artinya manusia tidak akan hamil atau mengalami kemandulan. Namun Jill Foster, spesialis penyakit menular anak di University of Minnesota menyatakan bahwa protein lonjakan dan protein plasenta hampir sama.
Selain itu, jika vaksin tersebut dapat memicu respons imun terhadap protein plasenta, maka infeksi Covid-19 juga dapat terjadi. Pada gilirannya, jutaan wanita usia subur di seluruh dunia yang menderita Covid-19 selama setahun terakhir tiba-tiba tidak dapat memiliki anak.
"Tidak ada bukti bahwa pandemi ini telah mengubah pola kesuburan," kata Paul Offit, dokter anak dan ahli vaksin dari Rumah Sakit Anak Philadelphia yang menasihati FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika) kepada WebMD.
FDA telah menyetujui vaksin Pfizer dan Moderna untuk digunakan pada perempuan usia subur. Meskipun perempuan hamil tidak diikutsertakan dalam uji coba vaksin, sudah banyak perempuan yang berpartisipasi dalam uji coba tersebut namun tetap bisa hamil. Mereka melanjutkan uji coba tanpa masalah keamanan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis