Suara.com - Ahli kesehatan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan alasan bahwa perokok adalah salah satu kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19. Beberapa tidak setuju dengan panduan tersebut dan telah mengungkapkan rasa frustrasi mereka di media sosial.
“Saya dapat melihat mengapa orang akan merasa seolah-olah itu tidak adil, tetapi perokok secara umum berisiko lebih tinggi untuk menjadi lebih sakit ketika mereka mengembangkan Covid-19,” kata Dr. Samuel Kim, seorang ahli bedah toraks di Northwestern Medicine di Chicago, dikutip dari USA Today.
Sebuah penelitian, yang diterbitkan 25 Januari di jurnal peer-review JAMA Internal Medicine, menemukan bahwa orang yang merokok atau pernah merokok di masa lalu lebih mungkin dirawat di rumah sakit atau meninggal karena Covid-19 daripada orang yang tidak merokok.
"Penemuan bahwa merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko hasil buruk dari Covid-19 tidaklah mengherankan,” kata rekan penulis studi Dr. Joe Zein, ahli paru di Klinik Cleveland. Sebab merokok menyebabkan perubahan struktural pada saluran pernapasan dan membahayakan kemampuan orang untuk melawan infeksi.
Perokok juga lebih cenderung memiliki penyakit lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit arteri koroner dan penyakit paru obstruktif kronik, atau PPOK, yang selanjutnya meningkatkan risiko hasil yang buruk, tambahnya.
Studi Klinik Cleveland menemukan bahwa pasien Covid-19 yang merupakan perokok lebih dari 30 bungkus per tahun memiliki kemungkinan rawat inap 2,25 kali lebih tinggi. Selain itu 1,89 kali lebih mungkin untuk dirawat di rumah sakit serta meninggal dibanding mereka yang tidak pernah merokok.
Merokok merupakan faktor risiko yang signifikan untuk infeksi bakteri dan virus. Zein mengatakan merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi pneumokokus invasif 2- sampai 4 kali lipat.
Di sisi lain risiko penyakit influenza dan tingkat keparahannya juga secara signifikan lebih tinggi pada perokok dibandingkan bukan perokok, dan di negara berkembang, merokok dikaitkan dengan peningkatan risiko tuberkulosis.
"Jika Anda berpikir saluran udara seperti tembok tinggi yang melindungi kastil, merokok seperti membuat lubang di dinding ini,” kata Dr. Brigitte Gomperts, seorang profesor kedokteran paru dan anggota dari UCLA Jonsson Comprehensive Cancer Center. "Merokok mengurangi pertahanan alami dan memungkinkan virus masuk."
Baca Juga: Hampir 4000 Varian Virus Corona Baru Sudah Ada, Sebut Menteri Nadhim
Kim dari Northwestern Medicine mengatakan beberapa penelitian telah menemukan merokok juga dapat memengaruhi sistem kekebalan sehingga tubuh tidak dapat membersihkan infeksi sebaik orang normal.
Jika infeksi Covid-19 berkembang menjadi penyakit parah dan kerusakan paru-paru, beberapa pasien memerlukan transplantasi paru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis