Suara.com - Suplemen seng dan vitamin C saat ini diberikan pada pasien Covid-19 untuk meredakan gejala, karena belum ditemukannya obat khusus.
Namun penelitian terbaru membuktikan bahwa kedua kandungan tersebut tidak bekerja efektif dalam mengurangi gejala Covid-19.
Penelitian dilakukan oleh Klinik Cleveland dan telah diterbitkan di JAMA Network pada Jumat (12/3). Studi dilakukan pada 27 April hingga 14 Oktober 2020, ketika 214 pasien virus corona di situs rawat jalan Ohio dan Florida diberi 50 miligram seng dosis tinggi untuk dikonsumsi pada malam hari juga 8.000 miligram Vitamin C harus diminum beberapa kali sepanjang hari dengan makanan, kombinasi keduanya atau perawatan standar dilakukan selama periode 10 hari.
Pasien-pasien itu rata-rata berusia sekitar 45 tahun, melakukan isolasi mandiri, dan menjawab survei secara virtual tentang gejala yang dialami, efek samping, rawat inap, dan pengobatan lain. Setiap pasien yang pada akhirnya membutuhkan rawat inap dianggap sebagai kegagalan pengobatan, kata peneliti.
Data menunjukkan sebagian besar pasien mengalami gejala ringan dan sangat sedikit yang mrmgalami kondisi parah.
Pasien mencapai penurunan gejala 50 persen setelah 6-7 hari dengan perawatan biasa, 5 hari jika diobati dengan Vitamin C, 5-6 hari dengan seng dan 5 hari untuk pengobatan kombo.
"Temuan ini memberi kesan bahwa pengobatan dengan seng, asam askorbat, atau keduanya tidak memengaruhi gejala SARS-CoV-2," tulis peneliti.
Para ilmuwan mengakhiri uji coba lebih awal karena suplemen tidak memiliki efek apa pun. Penulis penelitian mencatat empat peristiwa serius, termasuk tiga kematian akibat Covid-19, yang diyakini tidak terkait dengan pengobatan. Lebih banyak pasien yang menerima Vitamin C melaporkan efek samping seperti mual, diare dan kram.
Penulis penelitian mengatakan ada bukti yang tidak konsisten untuk seng dan Vitamin C sebagai pengobatan yang bermanfaat untuk meredakan gejala demam.
Baca Juga: Gejala Covid-19 Macam-Macam Buat Warganet Kesal, Ini Penjelasan dr Tirta
Penulis studi Cleveland Clinic mencatat bahwa seng diketahui membantu sel melawan infeksi dan meningkatkan sistem kekebalan. Sementara Vitamin C sebagai antioksidan yang mungkin berperan dalam respons kekebalan. Meskipun peran Vitamin C dan seng dalam mengobati virus corona adalah kurang jelas.
"Namun, berdasarkan penelitian saat ini, suplemen ini tidak dapat direkomendasikan untuk mengurangi morbiditas gejala pada pasien tersebut," tulis penelitian itu dalam jurnal, sebagaimana dilansir dari Fox News.
Dijelaskan pula bahwa seng glukonat dosis tinggi, asam askorbat, atau kedua suplemen itu tidak mengurangi gejala infeksi virus SARS CoV-2 tersebut. Sebagian besar pasien mengonsumsi suplemen asam askorbat dan seng dengan dosis yang jauh lebih rendah. Sehingga menunjukkan bahwa asam askorbat dan seng dosis tinggi sekalipun juga tidak memiliki manfaat.
"Menunjukkan kurangnya kemanjuran yang jelas," kata ahli.
Namun, penelitian itu diakui memiliki beberapa keterbatasan, seperti kurangnya kelompok plasebo dan desain label terbuka, yang berarti pasien mengetahui pengobatan yang mereka terima.
Para peneliti mengatakan studi yang sedang berlangsung di China dan Amerika Serikat sedang memeriksa Vitamin C yang dikirim melalui IV untuk menurunkan kegagalan pernapasan.
Berita Terkait
-
Niacinamide atau Vitamin C, Mana yang Lebih Ampuh Mencerahkan Wajah?
-
Tips Memilih Serum Vitamin C yang Maksimal Atasi Kulit Kusam, Cek 4 Rekomendasinya!
-
Niacinamide vs Vitamin C, Mana yang Lebih Bagus untuk Mencerahkan Wajah?
-
5 Body Lotion Mengandung Vitamin C untuk Mencerahkan Kulit Kusam, Mulai Rp20 Ribuan
-
5 Rekomendasi Lip Balm dengan Vitamin C untuk Mencerahkan Bibir Gelap
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia