Suara.com - Gatal saaat hamil adalah kondisi yang umum terjadi pada ibu hamil. Hal ini disebabkan adanya peningkatan aliran darah ke kulit akibat perut yang membesarnya. Meski mengganggu, gatal saat hamil bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan.
Namun, bagaimana jika gatal-gatal yang dirasakan bumil cukup parah, tak tertahankan, dan sulit untuk diatasi? Kondisi gatal yang sangat mengganggu ini bisa jadi merupakan salah satu gejala ibu hamil tengah mengalami Kolestasis Obstetri atau Intrahepatic Cholestasis of Pregnancy (ICP).
Kolestasis Obstetri adalah kondisi kelainan berpotensi serius yang bisa saja terjadi pada masa kehamilan.
Di dalam tubuh kita, garam empedu akan mengalir dari hati ke usus untuk membantu pencernaan. Pada ibu hamil pengidap Kolestasis Obstetri, garam empedu tidak mengalir sehingga menumpuk di dalam darah, sehingga menimbulkan rasa gatal yang tak tertahankan.
Dalam masa kehamilan, perubahan hormon akan mempengaruhi fungsi hati dan menyebabkan aliran empedu menjadi terhambat atau bahkan terhenti. Empedu yang diproduksi di hati diperlukan tubuh untuk pemecahan lemak dalam pencernaan dan kemudian akan disimpan pada kantung empedu.
Apabila aliran empedu di hati berhenti atau melambat, maka akan terjadi penumpukan asam empedu di hati yang kemudian tumpah ke dalam aliran darah. Jika total asam empedu (TBA) atau asam empedu serum mencapai angka 10 mikromol/L atau lebih, maka seseorang bisa didiagnosis mengidap ICP.
Pada awalnya, penelitian menunjukkan bahwa peningkatan asam empedu disebabkan oleh estrogen, akan tetapi belakangan diketahui bahwa progesteron juga dapat berkontribusi pada produksi asam empedu.
Faktor Penyebab dan Gejala Kolestasis Obstetri pada Ibu Hamil
Tak hanya gatal-gatal terutama pada tangan dan kaki, berikut adalah beberapa gejala lain dari kondisi Kolestasis Obstetri pada ibu hamil yang perlu diwaspadai.
- Rasa lelah
- Nyeri di kuadran kanan atas (RUQ) tanpa bantu empedu
- Kehilangan selera makan
- Warna urin yang gelap
- Depresi
- Penyakit kuning
- Rasa mual
Hingga saat ini, penyebab dari Kolestasis Obstetri masih belum diketahui secara pasti. Faktanya, pada 1 hingga 2 dalam 1000 kehamilan terjadi kondisi di mana aliran empedu menjadi terhambat.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk memiliki risiko yang lebih tinggi terkena Kolestasis Obstetri selama kehamilan, di antaranya:
Baca Juga: Normalkah Ibu Hamil Mengalami Pendarahan? Ketahui Penyebabnya!
- Perempuan yang pernah mengalami kerusakan hati sebelumnya
- Adanya riwayat Kolestasis atau ICP dalam keluarga
- Keturunan Pakistan dan India
Dampak Gatal-Gatal Saat Hamil yang Berlebihan pada Janin dan Cara Perawatannya
Bayi dalam kandungan berkembang dengan mengandalkan zat dari hati ibunya untuk menghilangkan asam empedu dalam darah. Oleh karena itu, peningkatan kadar empedu pada tubuh ibu dapat mengakibatkan hati bayi mengalami stres.
Ada beberapa dampak dari Kolestasis pada janin, di antaranya adalah kelahiran prematur, lahir mati (stillbirth), dan risiko gawat janin.
Ibu hamil yang mengidap Kolestasis perlu dipantau secara ketat dan harus mempertimbangkan untuk menginduksi persalinan setelah paru-paru bayi telah matang.
Bumil dengan Kolestasis disarankan untuk melakukan tes nonstres dua minggu sekali untuk memantau jantung janin, rekaman kontraksi, serta tes darah rutin untuk memantau kadar empedu serum dan fungsi hati.
Biasanya dokter akan memberikan beberapa pilihan pengobatan seperti berikut.
- Obat anti gatal topikal
- Obat kortikosteroid
- Obat untuk mengurangi konsentrasi asam empedu (Asam Ursodeoxycholic)
- Mandi air dingin untuk memperlambat aliran darah dalam tubuh
- Suplemen vitamin K sebelum melahirkan dan untuk bayi
- Steroid untuk mematangkan paru-paru bayi (Dexamethasone)
- Akar dandelion dan Milk Thistle sebagai obat-obatan alami
Gatal-gatal saat hamil yang luar biasa bisa menimbulkan rasa tak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Untuk merawat gejala yang timbul dari Kolestasis seperti gatal-gatal, ibu hamil diharapkan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan dan tidak mengonsumsi obat atau suplemen apapun secara sembarangan.
Sumber:
https://id.theasianparent.com/gatal-gatal-saat-hamil
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar