Suara.com - Korea Selatan dikabarkan tidak akan menggunakan vaksin Covid-19 AstraZeneca untuk orang berusia 65 tahun ke atas. Langkah itu berbeda dengan sebelumnya.
Otoritas Korea Selatan mengatakan bahwa mereka menunda vaksinasi lansia yang menggunakan vaksin AstraZeneca sampai lebih banyak data kemanjuran tersedia.
Padahal, pihak berwenang Korea Selatan mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan memberikan persetujuan pertama mereka untuk vaksin virus corona kepada AstraZeneca. Mereka juga mulanya akan mengizinkan penggunaannya pada orang tua.
Namun ada peringatan dari panel penasihat tentang kurangnya data tentang kemanjurannya pada pasien yang lebih tua. Demikian seperti dilansir dari Channelnews Asia.
Beberapa negara Eropa telah memperingatkan bahwa suntikan AstraZeneca Universitas Oxford hanya boleh diberikan kepada mereka yang berusia 18 hingga 64 tahun.
Tetapi perusahaan pembuat vaksin tersebut mengatakan bahwa produk mereka memicu respons kekebalan yang baik pada orang tua.
Vaksinasi pertama Korea Selatan akan dimulai pada 26 Februari, dengan petugas kesehatan dan penduduk yang rentan, termasuk orang tua, sebagai yang pertama.
Korea Selatan selatan juga memangkas target vaksinasi awal karena penundaan pengiriman dari skema berbagi vaksin global COVAX.
Korea Selatan mengatakan akan menyelesaikan vaksinasi pada 1,3 juta orang pada kuartal pertama tahun ini dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca. Tetapi mereka memangkas tajam target itu menjadi 750.000.
Baca Juga: Benarkah Penyintas Covid-19 Cukup Dapat Satu Dosis Vaksin?
Keputusan itu sebagian besar disebabkan oleh penyesuaian jadwal pasokan 2,6 juta dosis vaksin AstraZeneca dari COVAX, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) mengatakan pada hari Senin.
Mereka tidak menyebutkan masalah produksi di Eropa karena jadwal yang tertunda, yang dimasukkan ke proses administrasi di COVAX. Korea selatan menegaskan kembali bahwa rencananya untuk mencapai kekebalan kawanan pada November tetap utuh.
"Kami tidak yakin penyesuaian inokulasi pada Februari dan Maret akan berdampak pada tujuan kekebalan kawanan kami pada November," kata direktur KDCA Jeong Eun-kyeong dalam penjelasan singkat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien