Suara.com - Korea Selatan menambah jumlah vaksin COVID-19 setelah sebelumnya menolak penggunaan vaksin AstraZeneca untuk lansia.
Dilansir ANTARA, perdana menteri Chung Sye-kyun mengatakan Korea Selatan telah mengatur untuk membeli vaksin virus corona untuk 23 juta orang.
Kesepakatan itu terjadi sehari setelah pihak berwenang mengatakan penundaan dan kekhawatiran kemanjuran vaksin COVID-19.
Kesepakatan itu termasuk vaksin Novavax untuk 20 juta orang dan produk Pfizer untuk tiga juta, ujar Perdana Menteri Chung Sye-kyun dalam pertemuan yang disiarkan.
"Pemerintah telah bekerja untuk membawa pasokan awal yang cukup, tetapi ada ketidakpastian yang meningkat atas rencana vaksinasi kami untuk semester pertama karena masalah produksi dengan pembuat obat global dan persaingan internasional untuk mengadopsi lebih banyak vaksin," katanya.
Dengan populasi 52 juta, Korea Selatan telah mendapatkan dosis yang cukup untuk 56 juta orang dari COVAX, Pfizer, Moderna, AstraZeneca dan Johnson & Johnson, dan akan memulai tahap pertama vaksinasi pada 26 Februari.
Pada Senin, pihak berwenang mengatakan mereka tidak akan menggunakan vaksin virus corona AstraZeneca pada orang berusia 65 tahun ke atas, membalikkan keputusan sebelumnya, dan mengurangi target vaksinasi awal karena penundaan pengiriman dari skema berbagi vaksin global COVAX.
Negara itu memangkas target kuartal pertama untuk berapa banyak orang yang akan divaksinasi dari 1,3 juta menjadi kurang dari 760.000.
Direktur Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Jeong Eun-kyeong, mengatakan penyesuaian kuartal pertama diperkirakan tidak akan mempengaruhi tujuan mencapai "kekebalan kelompok" pada November, meskipun beberapa ahli kesehatan independen meragukan kelayakan garis waktu itu.
Baca Juga: Kemenpora Usulkan 1.500 Atlet Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19
KDCA melaporkan 457 kasus tambahan virus corona pada pada Senin malam, sehingga total kasus COVID-19 Korea Selatan menjadi 84.325 dengan 1.534 kematian.
Berita Terkait
-
Momen Lucu Xi Jinping dan Presiden Korsel: Hadiah HP Xiaomi Disindir Soal Keamanan!
-
Gen Z dan Milenial Jadi Motor QRIS, BI Catat Pertumbuhan Transaksi Naik 162,7 Persen
-
Teume Siap Serbu! TREASURE Buka Pop-Up Store 'Love Pulse' di Jakarta
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Hari Ini, Prabowo Bertolak ke Korea Selatan untuk KTT APEC 2025
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara