Suara.com - Sebuah penelitian yang masih peer-review melaporkan adanya tujuh varian baru virus corona SARS-CoV-2 di Amerika Serikat, pada Minggu (14/2/2021) kemarin.
Para peneliti sedang melacak varian virus karena beberapa di antaranya mungkin lebih mematikan daripada virus aslinya dan mungkin lebih mudah menular serta berdampak pada keefektifan vaksin Covid-19.
Berdasarkan Indian Express, hingga kini baru ada tiga varian yang bisa diidentifikasi, yaitu:
- B.1.1.7 dari Inggris dan mungkin terkait dengan peningkatan risiko kematian dibandingkan varian lainnya, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC),
- B.1.351 dari Afrika Selatan yang muncul secara independen dari varian Inggris. Dilaporkan berada di AS pada akhir Januari.
- P.1 asal Brasil dan memiliki 17 mutasi unik. Tiga di antaranya berada dalam domain pengikat reseptor protein lonjakan, 'alat' dari virus untuk menginfeksi sel manusia.
Ketujuh garis keturunan baru yang dicatat oleh para peneliti semuanya telah mengembangkan mutasi pada huruf genetik yang sama, mempengaruhi cara virus memasuki sel manusia.
Namun belum jelas apakah mutasi ini membuat varian baru tersebut lebih menular dan lebih berbahaya.
Para penulis studi baru-baru ini mengatakan di area di mana prevalensi virus tinggi, tekanan seleksi mungkin mendukung munculnya varian baru yang menghindari antibodi penetral (protein yang mencegah virus menginfeksi lebih banyak sel di tubuh).
Baca Juga: Termakan Hoax, Wanita ajak Anak Minum Urine untuk Cegah Virus Corona
Mereka juga mengatakan bahwa kemungkinan ada lebih banyak varian virus di seluruh dunia, tetapi hanya pengurutan genom yang dapat membantu menentukannya. Namun sayangnya ini tidak cukup terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara