Suara.com - Bagi beberapa orangtua, mungkin terkadang cukup bingung untuk menghadapi anak yang terlalu aktif. Namun, hal tersebut juga membuat orangtua bingung apakah anaknya termasuk ke dalam golongan aktif, hiperaktif, atau Gangguan Pemusatan Perhatian (ADHD).
Menurut Psikologi Klinik Tumbuh Kembang Anak, Siti Sa’diah Syam, S. Psi, M.Psi, Psikolog, hiperaktif merupakan kondisi di mana anak menjadi cenderung lebih aktif dari biasanya.
Hal ini biasanya ditandai dengan peningkatan aktivitas. Selain itu anak, biasanya anak tersebut impulsif dan mudah teralihkan terhadap sesuatu.
“Biasanya anak hiperaktif ditandai dengan sifat anak yang impulsif dan gampang teralihkan. Jadi lebih aktif dibandingkan anak usianya, “ ucap Siti Sa’diah Syam, S. Psi, M.Psi, Psikolog pada siaran langsung Instagram @eka_hospital (17/02/2021).
Berbeda dengan anak hiperaktif, ADHD merupakan gangguan yang membuat anak menjadi sulit untuk fokus, impulsif, dan hiperaktif. Biasanya, hal ini karena adanya gangguan neurodevelopmental pada otak.
Untuk penyebab pasti ADHD belum ada. Namun, beberapa penelitian mengatakan ADHD isa terjadi karena adanya cairan (senyawa kimia) di otak. Selain itu, bisa juga terjadi karena faktor genetika.
Lalu apa perbedaan anak aktif, hiperaktif atau ADHD?
Menurut Siti Sa’diah, anak yang normal atau aktif, biasanya kegiatan yang dilakukannya masih dalam batas wajar. Hal ini dapat terlihat apakah dirinya melakukan kegiatan yang sesuai dengan anak-anak lain seusianya.
Sedangkan biasanya anak hiperaktif biasanya sangat aktif. Namun, keaktifan tersebut tidak hanya pada satu lingkungan, di berbagai tempat lainnya juga.
Baca Juga: Awas, Minuman Pemanis Bisa Picu ADHD pada Anak-anak
“Jadi harus lihat, apakah tidak bisa diamnya di rumah saja, atau di tempat lain juga, “ ucap Siti Sa’diah.
Siti Sa’diah menambahkan, untuk ADHD, biasanya terdapat poin-poin yang bisa terlihat jika ia memiliki gangguan tersebut. Berbeda dengan anak yang aktif dan hiperaktif, terdapat beberapa ciri yang dialami, terutama pada usia sekolah, di antaranya:
Anak sering gagal memperhatikan detail sesuatu sehingga suka melakukan kesalahan
- Sulit untuk fokus terhadap tugas yang sifatnya lama, seperti mendengarkan cerita
- Anak sering seolah tidak mendengar dan kesulitan untuk mengikuti instruksi
- Sering mengalami kesulitan dalam mengatur tugas
- Sering kehilangan hal-hal atau barang yang penting
- Fokusnya mudah terganggu oleh hal lain
- Sering gelisah dan menggerakan tangan serta kaki
- Suka berbicara berlebihan
- Sering memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai
- Sulit untuk menunggu gilirannya.
Kondisi-kondisi di atas dipantau pada anak selama enam bulan. Jika hal ini terjadi, kemungkinan besar anak mengalami gangguan ADHD.
Untuk penanganan agar kondisi ini tidak terbawa hingga dewasa, orangtua harus bisa tegas dan konsisten kepada anak. Jelaskan juga aturan-aturan yang ada kepada anak sehingga ia mudah mengerti. Jika harus mengatakan kata “jangan”, orangtua harus menjelaskan alasannya kepada anak.
Selain itu, buat jadwal kegiatan anak juga akan membantu hal yang dilakukan lebih terkontrol. Biasanya anak yang hiperaktif atau ADHD sulit untuk diam. Dengan adanya jadwal, ia dapat melakukan hal-hal tersebut dibanding melakukan sesuatu yang tidak jelas.
Hal penting lain untuk menangani anak hiperaktif dan ADHD yaitu komunikasi yang dilakukan dengan orangtua. Hal tersebut sangat penting sehingga anak akan mengerti apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.
Penulis: Fajar Ramadhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan