Suara.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa hanya satu suntikan vaksin Pfizer bisa menurunkan transmisi virus corona Covid-19 hingga 17 persen. Para ilmuwan di Universitas Cambridge menemukan, satu kali suntikan vaksin Covid-19 bisa mengurangi jumlah kasus asimtomatik 4 kali lipat.
Tim peneliti mengamati tes virus corona dari petugas rumah sakit yang divaksinasi dan tidak divaksinasi selama 2 minggu. Mereka pun melihat hasil penelitian yang mengejutkan.
Studi itu menemukan 13 petugas medis positif virus corona dari 3.535 kurang dari 12 hari setelah suntik vaksin Covid-19. Lalu, hanya 4 dari 1.989 petugas medis yang positif virus corona terdeteksi setelah 12 hari vaksin Covid-19.
"Ini adalah kabar bagus. Karena, vaksin Pfizer tidak hanya memberikan perlindungan terhadap penyakit SARS-CoV-2, tetapi juga membantu mencegah infeksi, mengurangi potensi penularan virus corona ke orang lain," kata Dr Mike Weekes, spesialis penyakit menular di CUH dan Departemen Kedokteran Universitas Cambridge dikutip dari The Sun.
Ketika tim peneliti memasukkan petugas perawatan kesehatan yang bergejala, hasil analisis mereka menunjukkan pengurangan yang serupa.
Mereka melihat 56 dari 3.282 petugas layanan kesehatan yang tidak divaksinasi dinyatakan positif virus corona, dibandingkan dengan 8 dari 1.997 petugas layanan kesehatan pada 12 hari setelah vaksinasi menurun 4-3 kali lipat.
Temuan ini mendukung hasil studi yang terpisah dari Public Health England, yang menemukan vaksin Pfizer mampu mengurangi kasus virus corona Covid-19 lebih dari 72 persen dalam 21 hari setelah suntikan pertama.
"Ini kabar yang baik bagi staf medis di rumah sakit maupu pasien, yang diyakini bahwa vaksinasi massal sekarang ini mencegah meningkatnya kasus asimtomatik virus corona, selain penyakit simptomatik," kata Dr Nick Jones, pendaftar penyakit menular/mikrobiologi di CUH.
Prof. Jonathan Ball, Profesor Virologi Molekuler, Universitas Nottingham, mengatakan telah melihat penurunan tingkat infeksi virus corona setelah suntikan pertama vaksin Pfizer sangat mengesankan dan menunjukkan bahwa vaksinasi benar-benar menawarkan solusi.
Baca Juga: Ini Perbedaan Vaksinasi Gotong Royong dengan Vaksin Pemerintah
"Penting untuk memahami penurunan risiko infeksi virus corona Covid-19 terjadi di semua kelompok risiko pajanan, termasuk dalam penelitian ini," jelasnya.
Dr Mary Ramsay, kepala imunisasi di Public Health England, mengatakan ada tanda-tanda bahwa tingkat kematian dan perawatan medis rumah sakit untuk kelompok usia yang divaksinasi menurun.
Dr Mary, mengatakan sekarang ada bukti vaksin Covid-19 yang mengurangi risiko infeksi sistematis pada orangtua 3 minggu setelah suntik. Ia melihat ada perlindungan lebih tinggi terhadap bentuk penyakit yang lebih parah.
"Kami sudah mulai melihat tanda-tanda tingkat kematian dan rawat inap pada kelompok usia yang divaksinasi menurun," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat