Suara.com - Adanya pandemi Covid-19 membuat telemedicine atau berobat secara digital makin banyak digunakan masyarakat. Kondisi itu dinilai mampu membantu masyarakat, khususnya yang takut terpapar virus corona jika datang ke fasilitas layanan kesehatan. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng Faqih, SH. MH., juga mengatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas dokter yang ada di telemedicine.
"Kawan-kawan yang bergabung itu harus dokter yang memang terdaftar di negara dan sudah memiliki izin, memang terhindar dari dokter 'palsu'," kata Daeng dalam peluncuran secara virtual aplikasi Good Doctor, Senin (1/3/2021).
Ketentuan itu, menurut Daeng, jadi jaminan bahwa masyarakat bisa berkonsultasi dan mendapatkan informasi kesehatan secara kredibel dari dokter terpercaya.
"Kementerian Kesehatan sudah mengatur itu. Jadi jangan khawatir masyarakat memanfaatkan telekonsultasi terhadap aplikasi seperti Good Doctor. Pemerintah juga sudah menjaga dan mengawasi seluruh dokter yang tergabung. Harus dokter resmi sudah atau registrasi di negara dan memiliki surat izin praktik," paparnya.
Diakui Daeng, banyak dokter yang sudah terbiasa dengan penggunaan konsultasi melalui telemedicine itu. Meski demikian masih ada juga dokter yang belum tersentuh dengan perkembangan teknologi tersebut. Padahal, ia menyampaikan bahwa dengan adanya telemedicine justru memberikan dampak positif dalam penyebaran layanan kesehatan untuk masyarakat.
"Kami berharap memang seharusnya dokter-dokter sudah mulai aware dengan masalah teknologi, apalagi di zaman seperti pandemi saat ini," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, pasangan selebriti Raisa Adriani dan Hamish Daud juga mengaku bahwa kehadiran telemedicine mampu mengurangi rasa khawatirnya jika ada anggota keluarga sakit mendadak.
"Kita dapat akses untuk mungkin pertanyaan (kesehatan) tengah malam atau kita kurang nyaman, bisa dapat jawaban langsung. Jadi itu bisa sangat membantu kita lebih pede sebagai orangtua juga lebih lancar aja sekarang di rumah," ucap Hamish.
Sebagai orangtua baru, Raisa juga mengaku dirinya tak hanya fokus pada kesehatan anaknya. Tetapi juga terhadap kesehatan sendiri agar tidak berisiko menularkan kepada anak.
Baca Juga: Dokter Wanita Jadi Korban Pelecehan saat Layani Telekonsultasi
"Jadi dengan adanya Good Doctor aku ngerasa banyak banget yang bisa didapat dari itu dan bisa dapat rekomendasi dari dokter-dokter terbaik," ujar Raisa.
Berita Terkait
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Mulai Usia Berapa Anak Boleh Pakai Behel? Ria Ricis Bantah Kabar Moana Pasang Kawat Gigi
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya