Suara.com - Masalah stunting bukan hanya jadi tanggung jawab tenaga kesehatan. Selain peran orangtua, anak-anak juga ikut dilibatkan untuk lakukan sosialisasi kepada teman sebanya.
Rencana itu menjadi bagian dalam program pencegahan stunting Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA).
"Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan angka stunting dan tentu saja hal ini tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja. Upaya pemerintah perlu didukung oleh semua lapisan masyarakat termasuk dari anak-anak," kata Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Sipil, Informasi, dan Partispasi Anak Kemen PPPA Endah Sri Rejeki dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (28/3/2021).
Kemen PPPA juga membangun wadah bagi anak-anak untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan, yaitu Forum Anak yang memiliki peran penting sebagai pelopor dan pelapor atau 2P. Disampaikan Endah, anak-anak yang tergabung dalam Forum Anak akan diajak untuk berkontribusi mencegah stunting di daerah masing-masing.
“Forum Anak berperan sebagai pelopor dengan mengadakan aksi kampanye pencegahan terjadinya stunting. Anak merupakan intervensi strategis untuk mencegah terjadinya stunting dengan memberikan edukasi, pemahaman, dan memotivasi anak-anak sehingga memiliki pola asup gizi seimbang dan pola hidup sehat,” tambah Endah.
Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019 menunjukkan penurunan prevalensi stunting sekitar 3,13 persen. Pada Riset Kesehatan Dasar 2018 prevalensi sebesar 30,8 persen menjadi 27,67 persen pada tahun 2019.
Meski begitu, Kemenkes tetap menganggap angka itu tinggi. Kasubdit Penanggulangan, Masalah Gizi, Direktorat Gizi Masyarakat Kemenkes Inti Mudjiati mengatakan penanggulangan masalah stunting tidak bisa diselesaikan dari sektor kesehatan saja namun perlu penanganan multisektor.
Menurut Inti Mudjiati, keterlibatan anak dalam mencegah stunting melalui edukasi gizi menjadi salah satu solusi baik.
“Edukasi gizi ini yang menjadi sangat penting karena bisa dilakukan kapan saja dan ini peran dari Forum Anak sangat penting untuk memberikan edukasi gizi kepada teman-teman sebayanya. Jangan sampai melakukan diet yang salah, kemudian bagaimana harus tetap mengkonsumsi buah dan sayur, dan melakukan asupan gizi seimbang, juga cerdas dalam memilih label pangan,” tutur Mudjiati.
Baca Juga: Menteri Bintang: Perkawinan Anak Sebabkan Ibu Lahirkan Bayi Stunting
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa