Suara.com - Setahun sudah seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia, dilanda pandemi Covid-19. Dampak yang dirasakan sangat signifikan. Selain terhadap kesehatan dan perekonomian, pandemi ini telah memengaruhi kita semua dengan berbagai cara — termasuk kesehatan mental.
Ketika kita dihadapkan pada krisis apa pun, ketakutan dan kecemasan tidak bisa dihindari. Ini adalah respons normal dan alami untuk situasi menantang yang dipenuhi dengan bahaya dan ketidakpastian. Meskipun sangat wajar bagi kita untuk khawatir, namun khawatir saja tidak akan membantu. Semakin kita fokus pada kekhawatiran, kita justru akan semakin putus asa atau cemas.
Kesehatan mental bukanlah sesuatu yang diperjuangkan orang lain. Dilansir melalui Lifehack, stres, kekhawatiran, dan kecemasan harus dihadapi secara teratur — dan terlebih lagi selama pandemi. Pandemi memang membuat kita sulit untuk memfokuskan pikiran dan tubuh kita, tetapi ada beberapa cara praktis yang dapat Anda coba untuk mengelola kesehatan mental Anda. Berikut tips kesehatan mental dalam menghadapi pandemi.
1. Fokus pada Apa yang Dapat Anda Kontrol
Hal yang pertama yang bisa dilakukan adalah berfokus pada apa yang ada dalam kendali Anda. Kita tidak dapat mengontrol apa yang terjadi di masa depan. Kita juga tidak dapat mengendalikan virus itu sendiri, ekonomi dunia, atau bagaimana pemerintah mengelola situasi. Tetapi kita dapat mengontrol apa yang kita lakukan di sini dan sekarang, dan itu benar-benar penting karena apa yang kita lakukan di sini dan sekarang dapat membuat perbedaan besar bagi kita dan orang-orang di sekitar kita.
Berfokus pada apa yang dapat kita kendalikan akan membantu kita menjaga kesejahteraan selama periode isolasi diri, karantina, atau penguncian.
2. Atasi Pikiran dan Perasaan Negatif
Tips kesehatan mental kedua adalah memperhatikan dan mengakui ketidakpastian dalam pikiran/perasaan yang muncul di pikiran Anda, berhenti sejenak, dan bernapas. Katakan pada diri Anda bahwa ini hanya pembicaraan kecemasan — ini hanya pikiran, dan pikiran bukanlah pernyataan fakta. Anda tidak perlu mempercayai semua yang Anda pikirkan.
Pikiran atau perasaan ini akan berlalu, dan Anda tidak perlu menanggapinya atau melakukan apa pun. Anda dapat mencoba membayangkan pikiran/perasaan tersebut melayang dalam gelembung atau awan.
3. Relaksasi Penuh Perhatian
Perhatian adalah tentang mengambil kesadaran yang tidak menghakimi saat ini, termasuk pikiran, perasaan, keadaan tubuh, dan sensasi Anda sambil mendorong keterbukaan, keingintahuan, dan penerimaan.
Ada banyak cara untuk melatih perhatian. Berikut ini satu metode yang sangat sederhana yang dapat Anda coba:
Baca Juga: Studi Universitas Oxford Membuktikan Video Game Baik untuk Kesehatan Mental
Jelajahi dan hubungkan dengan momen saat ini. Perhatikan pernapasan Anda, hitung napas Anda secara perlahan, dan sensasi menarik napas melalui hidung dan keluar melalui mulut. Cobalah menghitung hingga 20 sambil mengambil napas dalam yang lambat. Tujuannya untuk menenangkan pikiran dengan menggunakan panca indera untuk fokus pada lingkungan daripada pikiran yang mengganggu.
Kunci untuk mewujudkan kesadaran adalah menjadi pengamat yang tajam. Dengan menggunakan kelima indra Anda, lihat sekeliling dan perhatikan apa yang Anda lihat, apa yang Anda dengar, apa yang bisa Anda sentuh, apa bau yang Anda perhatikan terserap sepenuhnya dalam pengalaman indra Anda. Anda juga dapat menyetel pengatur waktu untuk beberapa menit, memejamkan mata, dan mencoba melakukan latihan ini menggunakan semua indra Anda dengan memvisualisasikan tempat yang telah Anda kunjungi, seperti liburan favorit.
4. Menghadapi Kecemasan
Kecemasan dan stres menghadirkan ancaman bagi kita, dan pada saat yang sama, membuat kita meremehkan kemampuan kita untuk mengatasi stres akibat ancaman itu. Tentu saja, sangat sulit membayangkan cara mengatasi itu selama pandemi, tetapi Anda harus ingat bahwa Anda sedang mengatasi dan akan mengatasinya.
Berikut salah satu cara untuk menantang ancaman dan terhubung dengan kemampuan Anda untuk mengatasinya: visualisasikan cara mengatasi. Mulailah dengan mendapatkan posisi yang nyaman. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung selama 5 hitungan perlahan, tahan napas selama beberapa hitungan, sebelum menghembuskan napas perlahan melalui mulut. Ulangi ini beberapa kali.
Kemudian, ingat kembali situasi yang Anda hadapi yang membuat Anda stres atau sulit, pikirkan tentang apa itu, bagaimana perasaan Anda saat itu, hal-hal yang mungkin Anda katakan pada diri sendiri, dan apakah Anda akan mengatasinya atau tidak. Kemudian, ceritakan sedetail mungkin apa yang Anda lakukan untuk mengatasi dan mengelola masalah itu, bagaimana hasilnya, dan bagaimana perasaan Anda saat itu.
Perhatikan baik-baik bagaimana Anda bisa meramalkan suatu bencana pada saat itu — dan bagaimana hal itu tidak berakhir seburuk yang Anda kira.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!