Suara.com - Sebuah studi baru menemukan bahwa penyakit gusi yang parah bukan hanya menyakitkan, namun bisa mengembangkan tekanan darah tinggi. Penelitian ini telah diterbitkan jurnal Hypertension.
"Bukti menunjukkan bahwa bakteri periodontal yang menyebabkan kerusakan pada gusi dan juga memicu respons inflamasi yang dapat mempengaruhi perkembangan penyakit sistemik termasuk tekanan darah tinggi," kata penulis studi Dr. Francesco D'Aiuto, kepala unit periodontologi University College London Eastman Dental Institute kepada Medicinenet.
Melansir dari Medicinenet, para peneliti mempelajari 250 orang dewasa sehat dengan periodontitis parah (penyakit gusi) dan 250 orang dewasa sehat tanpa penyakit gusi. Usia rata-rata mereka adalah 35 tahun.
Peserta dengan penyakit gusi dua kali lebih mungkin memiliki tekanan darah sistolik tinggi (140 mm Hg atau lebih) dibandingkan dengan mereka yang memiliki gusi yang sehat, lebih rendah 14 persen hingga 7 persen.
Tingkat sistolik angka teratas dalam pembacaan tekanan darah menunjukkan seberapa besar tekanan darah Anda pada pembuluh darah saat bergerak melalui tubuh.
Selain itu, temuan ini juga menunjukkan bahwa sekitar 50 persen orang dewasa dapat memiliki tekanan darah tinggi yang tidak terdeteksi karena penyakit gusi.
Para peneliti mengatakan mencegah dan mengobati penyakit gusi mungkin merupakan cara yang hemat biaya untuk mengurangi peradangan sistemik dan meningkatkan fungsi endotelium, lapisan tipis di dalam jantung dan pembuluh darah.
"Pasien dengan penyakit gusi sering datang dengan tekanan darah tinggi, terutama bila ada peradangan gingiva aktif atau pendarahan pada gusi," kata penulis utama Dr. Eva Muñoz Aguilera, peneliti senior di institut tersebut.
Karena tekanan darah tinggi seringkali tidak memiliki gejala, banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengalami tekanan darah tinggi dan memiliki risiko penyakit kardiovaskular.
Baca Juga: Awas, Kurang atau Kelebihan Tidur saat Hamil Bisa Tingkatkan Tekanan Darah
"Strategi kesehatan mulut seperti menyikat gigi dua kali sehari terbukti sangat efektif dalam mengelola dan mencegah kondisi mulut yang paling umum, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa strategi tersebut juga dapat menjadi alat yang ampuh dan terjangkau untuk membantu mencegah hipertensi," tutup D'Aiuto. .
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan