Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mendukung persyaratan vaksinasi Covid-19 sebagai paspor untuk perjalanan. Menurut WHO, persyaratan itu tidak pasti benar-benar bisa mencegah penularan virus.
"Kami sebagai WHO mengatakan pada tahap ini, kami tidak ingin paspor vaksinasi sebagai persyaratan untuk masuk atau keluar. Karena kami tidak yakin bahwa vaksin tersebut dapat mencegah penularan," kata juru bicara WHO Margaret Harris dalam jumpa pers PBB dikutip dari Channel News Asia.
Ia menyampaikan bahwa distribusi vaksin Covid saat ini belum merata. Justru cenderung diskriminasi terhadap orang-orang yang belum bisa mendapatkan vaksin karena alasan tertentu.
WHO sekarang mengharapkan untuk meninjau vaksin COVID-19 China Sinopharm dan Sinovac untuk kemungkinan daftar penggunaan darurat sekitar akhir April, kata Harris.
"Ini tidak datang secepat yang kami harapkan, karena kami membutuhkan lebih banyak data," katanya, menolak memberikan lebih banyak informasi, dengan alasan kerahasiaan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bulan lalu mengimbau negara-negara yang kelebihan pasokan vaksin untuk segera menyumbangkan 10 juta dosis ke fasilitas COVAX yang dijalankan dengan aliansi vaksin GAVI.
Pembatasan ekspor oleh India membuat program berbagi vaksin kekurangan pasokan vaksin AstraZeneca yang dibuat oleh Serum Institute of India.
Harris mengatakan, WHO belum memiliki informasi terbaru tentang negara mana saja yang telah melangkah lebih maju dalam progran vaksinasi Covid-19. Ia menyampaikan saat ini kebutuhan dunia terhadap vaksin Covid-19 memang sangat banyak.
"Kami sangat mencari lebih banyak vaksin," ucapnya.
Baca Juga: Ramadan, Dinkes Kabupaten Tegal Tetap Gelar Vaksinasi Siang Hari
Berita Terkait
-
Who Am I?: Salah Satu Film Paling Berbahaya Jackie Chan, Malam Ini di Trans TV
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Kejagung Matikan Paspor Riza Chalid Meski Red Notice Belum Terbit
-
Paspor Patricia Gouw Rusak Distaples Orang Bandara, Berimbas Gagal ke Eropa
-
Paspor Terkuat di Asia Tenggara Tahun 2025: Malaysia Setara AS, Indonesia Urutan Berapa?
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
-
Tak Sampai Satu Bulan, Bank Jakarta Klaim Salurkan 100 Persen Dana dari Menkeu Purbaya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.626, Pasar Cari Petunjuk dari Risiko Global
-
iQOO 15 Resmi Meluncur di Indonesia: HP Flagship Monster Pertama dengan Snapdragon 8 Elite Gen 5
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
Terkini
-
Kewalahan Hadapi Dunia Digital? Ini Tantangan Parenting Terbesar Orang Tua Masa Kini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini