Suara.com - Jalan kaki adalah olahraga ringan yang efektif dan lumayan berdampak untuk membantu tubuh tetap sehat tanpa harus melakukan aktivitas fisik berat.
Tapi, kesalahan kecil ketika berjalan kaki justru bisa mengganggu kesehatan Anda. Seperti tidak menggunakan otot dengan benar atau melangkah terlalu lebar.
Jika Anda tidak menyadari kondisi itu, Anda mungkin akan merasakan sakit dan nyeri akibat kebiasaan jalan kaki yang buruk. Berikut ini dilansir dari Bright Side, 5 kebiasaan jalan kaki yang sering diabaikan.
1. Postur tubuh terlalu condong ke depan
Banyak orang kurang memperhatikan postur tubuhnya ketika jalan kaki. Padahal postur tubuh yang terlalu condong ke depan atau belakang bisa memberi tekanan pada panggul sehingga bisa menyebabkan masalah jangka panjang, seperti nyeri punggung dan panggul.
Karena itu, Anda disarankan berjalan dalam posisi berdiri tegak dengan bahu rileks. Posisi ini akan membantu kesejajaran tubuh dan tidak akan membebani panggul serta punggung bagian bawah.
2. Berjalan dengan posisi kaki rata atau menggunakan bagian depan kaki
Saat Anda melangkahkan kaki, sebaiknya letakkan bagian tumit ke lantai lebih dulu daripada melangkah dalam posisi telapak kaki rata atau ujung kaki lebih dulu. Karena, cara yang salah bisa membuat ketidaknyamanan.
Selain itu, melangkah dengan posisi telapak kaki rata bisa menyebabkan nyeri di panggul, lutut dan pergelangan kaki karena menyerap banyak guncangan dan beban. Jika Anda melakah dan menginjakan bagian ujung kaki lebih dulu, maka itu bisa menyebabkan masalah pada tendon.
Baca Juga: Mutasi E484K Virus Corona, Benarkah Bikin Virus Tak Mempan Vaksin?
3. Tidak melibatkan otot inti atau perut
Banyak orang kurang memperhatikan otot inti atau perut ketika berjalan. Padahal otot ini cukup penting untuk menopang berat badan dan menjaga keseimbangan.
Sehingga mengencangkan otot perut saat berjalan, akan membuatnya tetap kuat untuk mencegah nyeri punggung bawah dan memperbaiki postur tubuh.
4. Posisi bahu lebih tinggi
Posisi bahu yang lebih tinggi ketika berjalan bisa menyebabkan nyeri leher dan bahu karena otot terkunci. Cobalah untuk merilekskan bahu dan tarik ke belakang sehingga Anda memiliki punggung yang melengkung.
Tapi, jangan paksakan bahu lebih condong ke belakang atau mendorong dada dan pantat Anda, karena bisa menyebabkan nyeri otot.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!