Suara.com - Tingkat kematian karena bunuh diri pada tahun 2020 menurun tajam di Amerika Serikat. Dari data pemerintah AS, ditemukan angka bunuh diri menurun hingga 6 persen dibanding tahun sebelumnya.
Melansir Insider, bunuh diri berada di urutan sepuluh penyebab kematian terbanyak di AS, sementara kematian karena COVID-19 ada di urutan sebelas.
Tidak jelas mengapa kematian karena bunuh diri jarang terjadi di masa pandemi. Namun para ahli menuturkan bisa jadi tingkat bunuh diri berkurang karena adanya rasa solidaritas.
"Ada fase rasa kepahlawanan dalam setiap periode bencana, di mana kita mengungkapkan banyak pesan dan dukungan, bahwa di sini kita bersama-sama melawan musibah ini," ungkap petugas medis dari American Foundation for Suicide Prevention, Dr. Christine Moutier.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) belum menerbitkan angka kematian bunuh diri nasional pada tahun 2020. Namun, selama masa pandemi banyak orang yang melakukan isolasi sekaligus kehilangan pekerjaan mereka.
Faktor ini menjadi penyebab peningkatan depresi dan juga kecemasan, yang dikhawatirkan bakal meningkatkan risiko kejadian bunuh diri.
Peneliti berasumsi, bahwa akan ada peningkatan kasus bunuh diri di masa mendatang. Meski demikian, data terbaru menunjukkan belum ada peningkatan kematian akibat bunuh diri.
Menurut Dr. Christine Moutier, setelah memasuki fase keadaan normal, orang mungkin menderita masalah kesehatan mental setelah pandemi, yang memengaruhi pengalaman hidup dan juga kehilangan orang terdekat.
Melansir dari Times Of Israel, pelayanan kesehatan mental menjadi penting, agar masalah bunuh diri bisa teratasi.
Baca Juga: Gara-Gara Kecanduan Googling Penyakit, Wanita Cantik Ini Nyaris Bunuh Diri
Selain itu, Christine Moutier juga melihat banyak data terkait kasus bunuh diri pada remaja dan orang dewasa muda.
Sementara itu data sebelumnya menunjukkan tingkat kematian bunuh diri di AS juga meningkat dari awal tahun 2000-an hingga 2018, dan mencapai tingkat tertinggi sejak tahun 1941.
Namun, angka kematian bunuh diri menurun sedikit, yakni pada tahun 2019 lewat uji para ahli terkait pelayanan dan pemeriksaan kesehatan mental.
Berita Terkait
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Donald Trump Dituding Dalang Kesepakatan Terburuk Piala Dunia 2026, Kota-Kota AS Terancam Bangkrut
-
Duh! Kesepakatan Dagang RI-AS Terancam Batal, Trump Sebut Prabowo Mengingkari?
-
Cristiano Ronaldo Telepon Donald Trump, Hubungan Dua Tokoh Dunia Ini Jadi Sorotan
-
Ulasan Buku Melania: Tokoh Publik Amerika Serikat yang Melegenda
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia