Suara.com - Perceraian tentu sangat berat bagi sebagian besar orang. Sekalipun perceraian tersebut keputusan Anda, Anda akan tetap bergumul dengan keterkejutan, luka, amarah, rasa bersalah, atau ketakutan.
Rasa sakitnya terkadang akan terasa tidak terkendali. Bahkan, jika itu adalah pilihan Anda, rasa sakit karena kehilangan bisa sangat berat.
Berdasarkan Psychology Today, berikut beberapa fase pemulihan dari perceraian:
1. Fase akut
Seperti halnya luka parah, tahap pertama adalah tentang menghentikan pendarahan.
Fase ini adalah tentang memperhatikan emosi sebelum memikirkan keputusan besar apa pun. Anda mungkin akan merasa lepas kendali secara emosional atau 'lumpuh' karena syok.
Saat masa ini, penting untuk tidak membuat keputusan yang terburu-buru.
2. Fase penerimaan
Setelah 'pendarahan' sudah terkendali, Anda mulai bisa merawat lukanya. Tetapi juga seperti kebanyakan luka, pendarahan bisa muncul kembali jika luka tidak ditangani secara hati-hati.
Baca Juga: Isu Perceraian Olla Ramlan dan Aufar Hutapea Mencuri Perhatian Netizen
Emosi pada fase ini akan seperti rollercoaster selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Anda akan beralih ke amarah ke kesedihan, dari ketakutan ke rasa malu atau rasa bersalah.
Ingatlah bahwa semua perasaan baik-baik saja. Perasaan Anda adalah respon normal terhadap peristiwa yang menyakitkan dan seiring waktu akan menjadi tenang jika dikendalikan.
3. Fase penyesuaian
Fase ini terjadi saat Anda beradaptasi dengan keadaan baru. Anda akan lebih kuat dan mampu berpikir lebih jernih, serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang situasi keuangan dan hukum perceraian.
Anda akan mulai membuat rencana, baik secara finansial maupun yang lain. Hal terpenting adalah menjaga diri agar tetap sehat dan kuat.
4. Fase peyembuhan
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan