Health / Konsultasi
Rabu, 28 April 2021 | 13:41 WIB
Ilustrasi perceraian [shutterstock]

Suara.com - Perceraian tentu sangat berat bagi sebagian besar orang. Sekalipun perceraian tersebut keputusan Anda, Anda akan tetap bergumul dengan keterkejutan, luka, amarah, rasa bersalah, atau ketakutan.

Rasa sakitnya terkadang akan terasa tidak terkendali. Bahkan, jika itu adalah pilihan Anda, rasa sakit karena kehilangan bisa sangat berat.

Berdasarkan Psychology Today, berikut beberapa fase pemulihan dari perceraian:

1. Fase akut

Seperti halnya luka parah, tahap pertama adalah tentang menghentikan pendarahan.

Fase ini adalah tentang memperhatikan emosi sebelum memikirkan keputusan besar apa pun. Anda mungkin akan merasa lepas kendali secara emosional atau 'lumpuh' karena syok.

Saat masa ini, penting untuk tidak membuat keputusan yang terburu-buru.

Ilustrasi percerian. (Shutterstock)

2. Fase penerimaan

Setelah 'pendarahan' sudah terkendali, Anda mulai bisa merawat lukanya. Tetapi juga seperti kebanyakan luka, pendarahan bisa muncul kembali jika luka tidak ditangani secara hati-hati.

Baca Juga: Isu Perceraian Olla Ramlan dan Aufar Hutapea Mencuri Perhatian Netizen

Emosi pada fase ini akan seperti rollercoaster selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Anda akan beralih ke amarah ke kesedihan, dari ketakutan ke rasa malu atau rasa bersalah.

Ingatlah bahwa semua perasaan baik-baik saja. Perasaan Anda adalah respon normal terhadap peristiwa yang menyakitkan dan seiring waktu akan menjadi tenang jika dikendalikan.

3. Fase penyesuaian

Fase ini terjadi saat Anda beradaptasi dengan keadaan baru. Anda akan lebih kuat dan mampu berpikir lebih jernih, serta memiliki pemahaman yang lebih baik tentang situasi keuangan dan hukum perceraian.

Anda akan mulai membuat rencana, baik secara finansial maupun yang lain. Hal terpenting adalah menjaga diri agar tetap sehat dan kuat.

4. Fase peyembuhan

Load More