Suara.com - Pentingnya kesehatan mental membuat pembahasan seputar topik ini menjadi penting, termasuk di bulan Ramadhan.
Atas dasar ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Canberra bekerja sama dengan Australia–Indonesia Muslim Foundation Australian Capital Territory (AIMF-ACT) menyelenggarakan kegiatan kajian Ramadhan tentang kesehatan mental.
Pemahaman tentang kesehatan mental dalam pandangan Islam sangat diperlukan, khususnya bagi Muslimah Indonesia yang berdomisili di Australia.
Pandangan itu dikemukakan oleh Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Canberra Caecilia Legowo dalam acara kajian khusus Muslimah bertajuk "Let’s Talk about Mental Health".
"Topik tersebut umumnya masih dianggap sebagai sesuatu yang tabu sehingga orang segan untuk terbuka dan mencari bantuan," ujar Caecilia.
Pada kesempatan itu, dia menekankan pentingnya menciptakan ruang yang aman bagi perempuan untuk belajar dan berbagi tentang kesehatan mental pada satu sama lain.
Sesi khusus untuk perempuan itu menghadirkan Dr. Sally Kalek, seorang psikolog klinis Australia yang membahas kesehatan mental dari sisi teori psikologi dan keagamaan.
Sally, yang adalah juga seorang Muslimah, menegaskan bahwa pergolakan emosi merupakan hal manusiawi yang pasti dialami oleh setiap orang.
Menurut dia, masalah mental, seperti stres, depresi dan kecemasan, adalah manifestasi dari masalah yang muncul dari kondisi biologis, lingkungan, situasi, atau masalah sistem saraf manusia.
Baca Juga: Tak Melulu Negatif, Simak Manfaat Positif Bergosip
Dalam kegiatan kajian tersebut juga dibahas berbagai strategi untuk mengatasi gangguan mental berdasarkan teori psikologi modern dan sejalan dengan ajaran Islam.
Panitia penyelenggara acara kajian itu menjelaskan bahwa banyak perempuan Indonesia yang telah lama berdomisili di Australia menjalani peran sebagai istri, ibu, dan pekerja profesional sehingga pemahaman kesehatan mental bagi para perempuan Indonesia sangat penting.
Untuk itu, kegiatan kajian tentang kesehatan mental tersebut diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan sosial, terutama bagi masyarakat Indonesia yang saat ini sedang tinggal di luar negeri.
Acara yang diselenggarakan di Balai Kartini, KBRI Canberra pada Minggu (25/4) itu diikuti secara langsung oleh sejumlah Muslimah Indonesia di Australia, juga secara daring oleh sejumlah peserta dari Indonesia, antara lain dosen dari Makassar, Aceh, Maluku, Jawa Timur, dan Jakarta. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Jangan Dipendam Sendiri! Pemprov DKI Sediakan Psikolog Gratis 24 Jam untuk Warga Jakarta
-
Pemprov DKI Akui Tingkat Depresi di Jakarta Tinggi, Janjikan Peningkatan Layanan Kesehatan Mental
-
Melambat untuk Bahagia: Mengenal Manfaat Gaya Hidup Slow Living
-
Jennifer Coppen Isyaratkan Pindah ke Eropa demi Jaga Kesehatan Mentalnya
-
Perbaiki Kesehatan Mental, Jennifer Coppen Mau Hijrah ke Eropa
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025