Suara.com - Dari sekian banyak temuan varian baru virus corona yang menyebabkan infeksi Covid-19, varian B1617 dari India tengah jadi perhatian dunia.
Sejak akhir Maret, laporan kasus infeksi baru secara global kembali melonjak naik ke atas 500 ribu per hari, catat data worldometers.
Hingga hari ini, Kamis (20/5), kasus harian Covid-29 bertambah 649.421 kasus, membuat total kasus infeksi di seluruh dunia mencapai 165.534.994 kasus.
Lebih dari 145,78 juta orang telah dinyatakan sembuh dengan 3,43 juta jiwa lainnya dinyatakan meninggal dunia selama Pandemi Covid-19 terjadi.
Hingga saat ini, ada 16,31 juta orang yang masih terkonfirmasi positif Covid-19 di dunia.
Hampir dua bulan terakhir, kasus baru juga laporan kematian harian didominasi oleh India yang disebut tengah alami tsunami Covid-19.
Puncak laporan kasus baru di India terjadi pada 11 April di mana lebih dari 412 ribu orang dilaporkan terkonformasi positif Covid-19 hanya dalam satu hari.
Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 di India juga telah mencapai rekor tertingginya kemarin, Rabu (19/5). Kementerian Kesehatan India melaporkan 4.529 kematian dalam hari.
Jumlah kasus Covid-19 di India kini tercatat 25,77 juta dengan angka kematian capai 287.156 jiwa. Para ahli mengatakan, tingkat paparan virus corona di India kemungkinan telah melambat. Tetapi keadaan sebaliknya untuk kejadian kematian.
Baca Juga: Stok Vaksin Minim, Vaksinasi Covid-19 di Kubu Raya Jadi Terhambat
Kematian terus meningkat dan rumah sakit masih penuh sesak dengan pasien Covid. Selama sebulan terakhir, kematian akibat Covid-19 di India telah melonjak enam kali lipat.
Tanda-tanda perbaikan baru terlihat di kota-kota besar seperti Mumbai dan New Delhi. Para ahli khawatir bahwa virus justru menyebar ke pedesaan yang luas dan dipadati penduduk, di mana perawatan kesehatan terbatas.
Situasi yang mengkhawatirkan di Uttar Pradesh, negara bagian terpadat di India dengan 200 juta penduduk. Meskipun kasus baru telah menurun selama seminggu terakhir, negara bagian itu masih memiliki lebih dari 136.000 infeksi aktif.
Pejabat pemerintah telah membatasi penyebaran virus di desa-desa negara bagian. Sebanyak 90.000 desa didatangi dan didapati virus telah terdeteksi di sekitar 21.000 di antaranya, kantor berita Press Trust of India mengutip pernyataan pejabat kesehatan senior Amit Mohan Prasad.
Pakar kesehatan mengatakan tingkat virus corona yang sebenarnya sulit untuk diukur, sebagian karena data yang lemah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!