Suara.com - Sebagian besar infeksi virus corona Covid-19 atau sekitar 80 persen cenderung bergejala ringan dan bisa pulih dengan perawatan standar. Tapi pada kasus lainnya, Covid-19 juga bisa menyebabkan gejala parah dan bisa memengaruhi fungsi vital tubuh. Apa saja tanda bahwa infeksi ini semakin parah?
Selain Covid-19, penyakit lain yang juga patut mendapat perhatian adalah kanker usus besar. Sebuah studi yang diterbitkan Oxford University Press menunjukkan beberapa faktor non-genetik yang membuat kasus kanker usus besar semakin meningkat. Apa saja?
Temukan jawabannya di artikel lengkap, yang bisa Anda baca melalui tautan di bawah ini!
1. Jangan Abaikan, 3 Gejala Ini Pertanda Virus Corona Covid-19 Kian Memburuk!
Sebagian besar infeksi virus corona Covid-19 atau sekitar 80 persen cenderung bergejala ringan dan bisa pulih dengan perawatan standart. Tapi pada kasus lainnya, virus corona Covid-19 juga bisa menyebabkan gejala parah dan bisa memengaruhi fungsi vital tubuh.
Kebanyakan orang mengalami gejala awal virus corona Covid-19 yang sama. Tapi, tingkat keparahannya kemungkinan besar baru terlihat pada hari ke-5, Khususnya bagi mereka yang memiliki risiko sama.
2. Penyebab Meningkatnya Kanker Usus Besar: Tingginya Konsumsi Daging Merah
Sebuah studi yang diterbitkan Oxford University Press menunjukkan beberapa faktor non-genetik, seperti asupan daging merah yang lebih banyak, konsumsi alkohol yang lebih berat, dan pencapaian pendidikan yang lebih rendah, dapat meningkatkan kanker kolorektal pada orang di bawah usia 50 tahun.
Baca Juga: Potensi Lonjakan Kasus, Pemprov DKI Pantau Covid-19 Sepekan ke Depan
Peneliti mengamati peningkatan kejadian kanker kolorektal atau kanker usus besar, terutama pada orang yang lahir sejak 1960-an, sebanyak dua kali lipat dari 1992 hingga 2013 (dari 8,6 menjadi 13,1 per 100.000).
3. Penderita Hipertensi Minum Obat Seumur Hidup Bikin Rusak Ginjal, Benarkah?
Orang dengan penyakit hipertensi kemungkinan harus mengonsumsi obat seumur hidup untuk menjaga tekanan darah tetap stabil. Namun, tak sedikit orang merasa khawatir akan terkena sakit ginjal jika terus minum obat dalam jangka panjang.
Ahli Nefrologi Anak Dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A., menegaskan, pola pikir seperti itu keliru. Ia menyampaikan bahwa kerusakan organ disebabkan karena komplikasi penyakit hipertensi yang telah akut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer
-
Cuaca Panas Ekstrem Melanda, Begini Cara Aman Jaga Tubuh Tetap Terhidrasi
-
Stop Cemas Anak Nonton Gadget! Tayangan Ini Hadir Jadi Jembatan Nilai Positif di Era Digital
-
Rahasia Seragam Medis Masa Depan Terungkap: Kolaborasi yang Mengubah Industri Tekstil Kesehatan!
-
Melihat dengan Gaya, Ini Cara Baru Menikmati Penglihatan yang Sehat
-
Banyak Perempuan Takut Skrining Kanker Payudara, Cek Kesehatan Gratis Nggak Ngaruh?