Suara.com - Dalam hal menurunkan berat badan, orang sering terpaku pada apa yang dimakan dan sebanyak apa porsinya. Padahal "kapan Anda makan" juga sama pentingnya.
Menyelaraskan makanan Anda dengan ritme sirkadian tubuh (siklus tidur-bangun) dapat membantu tubuh Anda menjalankan fungsinya dengan baik dan berkontribusi pada berat badan yang sehat.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Obesity menemukan bahwa orang yang makan sarapan besar mengalami lebih dari dua kali lipat jumlah penurunan berat badan dibandingkan dengan mereka yang makan malam besar.
Kelompok yang makan sarapan lebih banyak tetapi makan malam kecil menunjukkan peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol. Sesuai hasil penelitian, mereka juga menunjukkan risiko masalah kesehatan yang jauh lebih rendah seperti diabetes, sindrom metabolik, dan penyakit jantung.
Priyanka Agarwal, Ahli Gizi Klinis, Departemen Diet & Nutrisi, Max Super Speciality Hospital, Vaishali dan Max Multi Speciality Center, Noida, menjelaskan bahwa waktu makan merupakan aspek penting dalam menurunkan berat badan.
"Mungkin sulit bagi beberapa orang untuk makan setiap dua jam seperti yang direkomendasikan. Namun, jika Anda tidak dapat mengikuti waktu itu, penting bagi Anda untuk makan makanan utama Anda: sarapan, makan siang dan makan malam pada waktu tertentu dan menyertakan camilan di antara dua waktu makan utama," ujarnya, seperti dikutip dari The Healthsite.
Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa tubuh membakar kalori saat istirahat, yang dikenal sebagai laju metabolisme basal (BMR). Karena tubuh membakar kalori di malam hari, tubuh membutuhkan lebih banyak energi saat Anda bangun. Inilah alasan mengapa Anda harus makan sarapan yang banyak.
Selain itu, sarapan yang mengenyangkan akan membantu meningkatkan metabolisme dan membantu tubuh berfungsi sebaik mungkin, yang juga membantu menurunkan berat badan.
Jadi, jika seseorang melewatkan sarapan atau terlambat sarapan, maka mereka juga akan makan siang terlambat atau melewatkannya, dan pada akhirnya mereka akan makan malam dengan porsi yang banyak.
Baca Juga: Tempat Kuliner di Batam Wajib Take Away, Tak Patuhi Terancam Ditutup
Seluruh waktu makan yang terganggu ini dapat memengaruhi siklus tubuh Anda juga. Agarwal pun menyarankan untuk sarapan yang banyak dan memilih makan malam yang ringan.
Namun tentu saja, menu sarapan sebaiknya yang sehat dengan cukup protein, karbohidrat dan nutrisi penting lain. Selain itu, pastikan ada jeda setidaknya 2-3 jam antara waktu makan terakhir Anda hari itu dan tidur.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi