Suara.com - Gula tambahan mengacu pada gula yang terkandung di dalam makanan ilahan, bukan gula alami di dalam buah-buahan. Apabila dikonsumsi secara berlebihan, maka akan menyebabkan diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan asupan gula dari semua sumber makanan dan minuman tidak lebih dari 50 gram per hari, dan 30 gram per hari untuk anak-anak.
Namun, terkadang kita tidak menyadari bahwa asupan gula tubuh kita sudah tinggi.
Agar Anda dapat lebih berhati-hati, ketahui tanda bahwa kadar gula di dalam tubuh sudah tinggi, dilansir Insider:
1. Berat badan bertambah, tetapi Anda tetap lapar
Menurut American Journal of Clinical Nutrition, mengonsumsi minuman yang dimaniskan dengan gula tambahan dapat meningkatkan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak.
Tubuh lebih cepat membakar gula dibandingkan membakar protein, serat, serta lemak sehat. Sehingga camilan manis dapat membuat Anda lebih lapar daripada sebelumnya.
Mengonsumsi gula memang akan memicu produksi hormon dopamin (kesenangan), tetapi justru akan menganggu metabolisme dan hormon yang mengatur rasa kenyang.
2. Selalu marah saat lapar (hangry)
Baca Juga: Infeksi Jamur Hitam di India Rawan Menyerang Penderita Diabetes
Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat membuat Anda merasa lesu, terutama jika sumbernya dari makan makanan ringan.
Makanan tinggi gula tanpa protein atau lemak akan menyebabkan gula darah melonjak, menurunkan tingkat energi dan membuat Anda merasa lelah serta mudah tersinggung, yang dapat memicu kemarahan ketika lapar.
Dalam jangka panjang, makan banyak gula tambahan dapat meningkatkan peradangan, memperburuk suasana hati, dan menyebabkan gejala depresi, menurut penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Medical Hypotheses.
3. Muncul jerawat di sekitar mulut dan rahang
Sebuah studi baru-baru ini di JAMA Dermatology menemukan diet Barat yang kaya akan makanan manis, serta susu dan makanan berlemak, dikaitkan dengan timbulnya jerawat pada orang dewasa.
Makan banyak gula dapat menyebabkan resistensi insulin, yang pada waktunya dapat meningkatkan kadar hormon androgen. Kadar androgen yang tinggi dapat menyebabkan peradangan hormonal jerawat muncul di sekitar mulut dan garis rahang.
4. Sistem pencernaan bermasalah
Mengonsumsi banyak gula dan minuman ringan telah dikaitkan dengan tingginya tingkat penyakit radang usus, seperti kolitis ulserativa.
Menurut penelitian yang dilakukan pada tikus, terlalu banyak gula dapat menurunkan keragaman mikrobioma usus dalam seminggu, memungkinkan bakteri berbahaya berkembang biak.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis