Suara.com - Silaturahmi saat lebaran lazim dilakukan dengan mengunjungi orangtua, kakek, nenek, maupun sesepuh yang masuk dalam kategori lansia.
Dengan tren peningkatan kasus COVID-19 pasca lebaran, adakah pengaruh silaturahmi terhadap angka kasus dan kematian lansia?
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan sesuai prediksi, terjadi peningkatan kasus baru COVID-19 usai libur lebaran.
Meski begitu, pihaknya belum mengetahui apakah kenaikan ini berpengaruh terhadap angka penularan COVID-19 pada lansia atau tidak.
"Sampai saat ini, peningkatan jumlah kasus mulai meningkat, tetapi untuk lansia juga proporsinya hampir sama," katanya dalam temu media secara daring, Kamis (3/6/2021).
Berdasarkan data Kemenkes, terjadi peningkatan kasus baru hingga 5-6 ribu kasu dalam sehari. Namun dibutuhkan waktu untuk mengolah data yang masuk untuk mengetahui apakah terjadi kenaikan pada populasi lansia.
"Peningkatan kasus masih terus terjadi, tetapi kita harapkan mudah-mudahan beberapa kegiatan vaksinasi yang di beberapa tempat bisa melindungi lansia ini supaya angka kematian tidak terlalu tinggi," katanya.
Sementara itu bertepatan dengan Hari Lanjut Usia Nasional, Dante mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19 untuk lansia.
Edukasi kepada masyarakat terus diberikan, dengan harapan dapat menghilangkan ketakutan lansia.
Baca Juga: Lonjakan Covid-19 di Singkawang, Ruang Isolasi Pasien Penuh
Di saat bersamaan, sejumlah masalah teknis juga menghambat berjalannya program vaksinasi massal untuk lansia.
Dante mengatakan, tidak sedikit lansia yang ingin mendapatkan vaksinasi namun terhalang untuk menuju sentra vaksinasi yang disiapkan pemerintah karena keterbatasan kemampuan bergerak transportasi.
"Mereka tergantung kepada keluarganya untuk bisa diantar. Nah upaya kita mengatasi itu adalah dengan membolehkan non-lansia mendapatkan vaksinasi ketika mengantarkan dua orang lansia," paparnya lagi.
Upaya kedua mengatasi masalah tersebut adalah dengan mendatangi para lansia, atau yang disebut Dante sebagai strategi 'jemput bola'.
Kerjasama dilakukan dengan sejumlah lembaga, seperti Dewan Masjid Indonesia dan panti jompo, untuk membantu akses para lansia mendapatkan vaksinasi.
"Jadi kita datangi di mana lansia itu biasa berkumpul. Kita kerjasama dengan dewan masjid Indonesia, jadi lansia bisa vaksin di masjid. Kita juga datangi panti jompo karena di sana juga banyak lansia yang kesusahan untuk mendatangi tempat vaksin," tutupnya.
Berita Terkait
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
5 Rekomendasi Smartwatch yang Ramah Orang Tua, Simpel Gampang Dipakai
-
Tiket Kereta Lansia Diskon Berapa Persen? Simak Penjelasan Berikut
-
6 Skincare Viva untuk Mencerahkan Wajah, Lintas Generasi Bisa Pakai
-
Rahasia Orang Okinawa Bisa Hidup 100 Tahun Lebih,Ternyata Sesederhana ini!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja