Suara.com - Banyak orang sering tidak mengenali gejala intoleransi karbohidrat dan salah mendiagnosisnya sebagai masalah kesehatan lainnya. Kondisi ini muncul ketika tubuh tidak bisa mencerna makanan yang mengandung pati atau tinggi gula secara efektif, seperti makanan olahan, beberapa buah, dan susu.
Ternyata, kondisi ini relatif umum pada anak-anak. Tapi, tubuh yang intoleransi terhadap gula ini bisa menyebabkan banyak ketidaknyamanan sehingaga perlu dikenali dan ditangani.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, beberapa tanda tubuh Anda tidak baik dalam menoleransi gula.
1. Kram perut
Salah satu tanda pertama tubuh intoleransi terhadap gula adalah kram perut. Meskipun buah dan sayuran itu sehat dan kita perlu mengonsumsinya untuk menjaga pola makan seimbang, beberapa di antaranya bisa tinggi karbohidrat dan pati sehingga bisa mengganggu pencernaan.
Beberapa makanan tersebut adalah jagung, ubi jalar, quinoa, pisang, gandum, apel dan mangga. Tapi, kram perut saja bukan berarti tanda tubuh Anda tidak bisa mencerna karbohidrat atau gula. Kondisi ini bisa mengarah pada intoleransi gula bila disertai gejala lainnya.
2. Mual
Selain kram, mual dan pusing juga bisa menjadi indikator lain bahwa tubuh intoleransi dengan gula. Makanan yang mengandung gula tersembunyi biasanya berupa makanan manis olahan, camilan asin, seperti keripik atau kacang, saus salad, saus, saus pasta dan oat instan. Supaya aman, selalu periksa bahan-bahan yang tertera pada kemasan untuk menghindari gangguan pencernaan.
3. Perut kembung
Baca Juga: CDC Maine Laporkan 8 Orang Kena Virus Corona Usai Suntik Vaksin Covid-19
Kram dan mual sering diikuti oleh indikator intoleransi lain yang dikenal sebagai kembung. Meskipun kondisi ini sangat umum, tapi beberapa jenis makanan mengandung gula bisa menyebabkan perut kembung. Contohnya, sirup agave, jagung, gula merah hingga madu.
4. Mengantuk setelah makan
Jika Anda merasa ingin tidur siang setelah konsumsi makanan penuh karbohidrat, hal ini bisa menjadi tanda bahwa tubuh intoleransi terhadap gula. Selain itu, kondisi ini bisa disertai gejala kelemahan, kelelahan, perubahan suasana hati dan sakit kepala.
5. Cemas
Secara umum, konsumsi banyak produk tinggi gula bisa dikaitkan dengan perasaan stres. Tapi, Anda mungkin mulai merasa cemas jika makan sedikit saja karena tubuh memiliki masalah dalam mencernanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?