Suara.com - Pengentasan stunting wajib dipercepat jika Indonesia ingin memaksimalkan bonus demografi.
Hal ini diungkap oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), yang menyampaikan pencegahan stunting menjadi bagian penting menyambut bonus demografi.
"Ada kemungkinan puncak bonus demografi akan maju sehingga kita harus siap dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul untuk Indonesia maju seperti yang sering disampaikan oleh bapak Presiden," ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam seminar Hari Keluarga Nasional 2021 secara daring di Jakarta, dilansir ANTARA.
Ia menyampaikan bahwa sumber utama SDM adalah kesehatan sehingga stunting harus dicegah.
"Apabila masih banyak stunting maka kemampuan berpikir menjadi tidak optimal, generasi dengan kecerdasan tidak optimal," katanya.
Bonus demografi, lanjut dia, akan menjadi windows of opportunity bila disokong oleh SDM yang berkualitas.
Dalam kesempatan itu, Hasto juga mengatakan, pihaknya juga akan memberikan dukungan bagi pendidikan di Indonesia agar menjadi lebih baik yang pada akhirnya dapat menciptakan SDM unggul.
Dalam riset yang dilakukan 14 perguruan tinggi, ia menyampaikan, teridentifikasi bahwa kasus stunting ada pada nilai kearifan lokal (local wisdom), termasuk kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pimpinan setempat.
"Inilah pentingnya kolaborasi dengan lintas disiplin ilmu untuk memberikan sumbangsih dan rekomendasi tentang perubahan perilaku di wilayah mana dan strategi apa yang perlu diterapkan, karena local genius dan local wisdom sangat mempengaruhi percepatan penurunan stunting," katanya.
Baca Juga: Cegah Stunting, BKKBN Jalin Kerjasama dengan Danone Indonesia
Melalui kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka, ia mengatakan, akan menjadi kesempatan bagi civitas akademika hadir di tengah rakyat. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Gencarkan Gemarikan di Lembang, Anggota DPR Ini Ajak Emak-emak Jadi Duta Gizi Atasi Stunting
-
Dana Desa Selamatkan Generasi? Kisah Sukses Keluarga SIGAP Atasi Stunting di Daerah
-
Veronica Tan Apresiasi Program Dua Telur Sehari di Kalteng, Selaras dengan MBG Presiden Prabowo
-
Fatherless: Saat Ayah Ada tapi Tak Hadir
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern
-
Stop Diet Ekstrem! 3 Langkah Sederhana Perbaiki Pencernaan, Badan Jadi Lebih Sehat
-
Prodia Skrining 23.000 Lansia di Indonesia, Dukung Deteksi Dini dan Pencegahan Demensia
-
Perjalanan Spiritual dan Mental, Gilang Juragan 99 Tuntaskan Chicago Marathon
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!