Suara.com - Tahun 2019, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menyebut lebih dari 1 juta orang didiagnosis penyakit menular seksual setiap harinya. Ini merupakan penyakit yang serius, karena memiliki konsekuensi kesehatan reproduksi yang serius pada perempuan, misalnya infertilitas atau penularan dari ibu ke anak.
Meski penderitanya cukup banyak, namun tak semua orang mau terbuka dengan penyakit ini. Hal ini lantaran banyaknya stigma atas penyakit menular seksual. Ditambah, sedikitnya pengetahuan seputar penyakit ini sendiri.
Dilansir dari Times Of India, berikut 6 fakta seoutar penyakit menular seksual yang perlu Anda ketahui.
1. Perempuan cenderung berisiko
Perempuan cenderung berisiko lebih tinggi terkena PMS daripada lelaki. PMS yang tidak ditangani dengan baik dapat menyebabkan radang panggul. Disarankan, perempuan menggunakan kondom khusus perempuan untuk menurunkan risiko terpapar PMS, atau meminta pasangan untuk menggunakan kondom.
2. Ada lebih dari 35 jenis PMS
Tahukah Anda bahwa ada lebih dari 35 jenis PMS? PMS paling umum yang dikenal adalah herpes atau Human Papillomavirus (HPV), sifilis, hepatitis, gonore, klamidia, dan Human Immunodeficiency Virus (HIV). Namun di luar itu, masih banyak lagi jenis PMS di dunia. Beberapa PMS ini juga dapat menyebar melalui aktivitas non-seksual, seperti transfusi darah.
3. PMS dapat menyebabkan infertilitas
PMS yang tidak diobati dapat menyebabkan infertilitas. Dan infertilitas ini lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan lelaki. Gonore dan klamidia yang tidak diobati dapat menyebar ke saluran tuba dan membuat seorang perempuan tidak subur, yang berarti mereka tidak akan dapat hamil. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan rutin dan mengobati penyakit ini.
4. Beberapa PMS tidak menunjukkan gejala
Beberapa PMS dapat bersifat asimtomatik, yang artinya seseorang dapat memiliki infeksi dan tidak mengetahuinya. Tidak ada gejala yang terlihat yang dapat membantu dokter mendiagnosis penyakit tersebut. Herpes dan klamidia bisa tidak terdeteksi karena dalam beberapa kasus mereka tidak menunjukkan gejala apapun.
5. PMS dapat menyebar melalui semua jenis aktivitas seksual
Meskipun kondom adalah cara terbaik kedua untuk melindungi diri Anda dari PMS, kondom tidak dapat memberi perlindungan 100 persen terhadap PMS. Anda harus menggunakan kondom saat melakukan semua jenis aktivitas seksual, baik itu seks oral, anal, atau vaginal.
6. Bayi yang belum lahir dan bayi baru lahir dapat terkena PMS
Perempuan hamil harus dites untuk PMS, bahkan jika mereka tidak memiliki gejala apapun karena beberapa PMS, seperti HIV dan hepatitis B, dapat diturunkan ke bayi yang belum lahir. Beberapa PMS dapat menyebabkan komplikasi selama kelahiran dan dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi lahir mati, dan berat badan lahir rendah. Jika PMS ditemukan selama kehamilan, dokter dapat mengobati infeksi. Dalam kasus ibu HIV positif, dokter dapat menyarankan ibu untuk melahirkan bayi melalui operasi caesar.
Baca Juga: Viral Suami Kencing Bernanah Karena Selingkuh, Istri Tak Tahu Apa-apa
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia