Suara.com - Peningkatan kasus virus corona di Indonesia juga berdampak pada permintaan obat terapi Covid-19. Bahkan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan permintaan obat Covid-19 melonjak hingga 12 kali lipat.
"Sejak 1 Juni sampai sekarang telah terjadi lonjakan yang luar biasa dari kebutuhan obat-obatan. Lonjakan itu besarnya sekitar 12 kali lipat," kata Menkes Budi Gunadi dikutip dari ANTARA.
Menkes mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GP Farmasi) untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Langkah lainnya, Menkes juga sudah mempersiapkan impor bahan baku obat, memperbesar kapasitas produksi serta mempersiapkan distribusinya.
"Tapi memang dibutuhkan waktu antara 4-6 minggu agar kapasitas obat dalam negeri kita bisa memenuhi kebutuhan peningkatan obat-obatan sebanyak 12 kali lipat ini," ungkap Budi.
Budi menargetkan pada awal Agustus beberapa obat terapi Covid-19 yang sering dicari masyarakat seperti Azithromysin, Oseltamivir dan Favipiravir sudah bisa masuk ke pasar dalam jumlah yang lebih signifikan.
"Saya kasih contoh Azithromysin sekarang ada 11,4 juta di nasional, 20 pabrik lokal memproduksi obat ini. Jadi sebenarnya kapasitas produksi mencukupi," ungkap Budi.
Meski cukup secara produksi, ia mengakui ada sedikit hambatan dalam distribusi Azithromysin masuk ke apotek-apotek.
Sedangkan untuk stok Favipiravir di seluruh Indonesia, menurut Budi Gunadi sekitar 6 juta.
Baca Juga: DPR Minta Pendistribusian Obat Pemulihan untuk Pasien Covid-19 Merata di Indonesia
"Ada beberapa produsen dalam negeri yang akan segera meningkatkan stok Favipiravir ini termasuk Kimia Farma untuk bisa (produksi) 2 juta per hari, rencananya PT Dexa Medica juga akan impor 15 juta di bulan Agustus. Kita akan impor juga 9,2 juta dari beberapa negara untuk mulai bulan Agustus dan ada pabrik rencananya yang mulai Agustus juga akan produksi 1 juta Favipilravir setiap hari," tambah Budi.
Menurut Budi, Favipiravir adalah obat akan menggantikan Oseltamivir sebagai obat antivirus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?