Suara.com - Seiring dengan bertambahnya usia, otak Anda juga ikut menua. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kognitif yang memengaruhi kemampuan otak dalam menyimpan memori. Namun kabar baiknya, makanan yang mengandung flavonoid dapat mencegah hal tersebut.
Penelitian yang diterbitkan pada 28 Juli 2021 lalu di jurnal Neurology menemukan bahwa orang yang mengonsumsi sekitar 600 miligram flavonoid per hari memiliki risiko penurunan kognitif 20 persen lebih rendah daripada mereka yang hanya mengonsumsinya sebanyak 150 mg.
“Mengintegrasikan makanan kaya flavonoid ke dalam diet baik untuk kesehatan otak dan kesehatan secara keseluruhan,” kata penulis studi Tian-Shin Yeh, MD, PhD, seorang peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health di Boston.
Flavonoid adalah senyawa tanaman alami yang merupakan antioksidan kuat, kata Lisa Young, PhD, RDN, profesor nutrisi di New York University, New York City. Flavonoid banyak ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran berwarna cerah, seperti stroberi, blueberry, jeruk, dan paprika merah.
Dalam penelitian baru ini, hampir 80.000 orang paruh baya diikuti selama lebih dari 20 tahun. Peserta menjawab pertanyaan tentang seberapa sering mereka makan berbagai makanan, yang digunakan penulis penelitian untuk menghitung asupan berbagai jenis flavonoid. Para peserta juga menilai kemampuan kognitif mereka sendiri dengan menjawab pertanyaan tentang apakah, misalnya, mereka kesulitan mengingat kejadian baru-baru ini atau daftar tugas harian mereka.
Temuan menunjukkan bahwa flavon, yang merupakan jenis flavonoid yang ditemukan dalam rempah-rempah, serta buah-buahan dan sayuran berwarna kuning dan oranye, memiliki efek perlindungan terkuat. Flavon dikaitkan dengan penurunan 38 persen risiko penurunan kognitif. Sedangkan antosianin, yang merupakan jenis lain dari flavonoid - dan ditemukan dalam buah-buahan yang lebih gelap, seperti blackberry - dikaitkan dengan penurunan risiko 24 persen.
Salah satu keterbatasan studi adalah kebiasaan makan peserta dilaporkan sendiri, yang menyisakan ruang untuk kesalahan. Plus, menilai kemampuan kognitif diri sendiri mungkin tidak bisa dilakukan secara objektif. Jika seseorang mengalami masalah memori, mereka mungkin tidak secara sadar menyadari betapa mereka lupa, dan karena itu tidak dapat melaporkannya pada studi mandiri.
“Kami tidak sepenuhnya terkejut dengan temuan ini,” kata Yeh, yang menambahkan bahwa makanan kaya flavonoid yang memiliki efek pelindung terkuat meliputi buah beri, jeruk, grapefruits, jus jeruk, paprika, dan seledri.
Untuk membantu meningkatkan asupan flavonoid Anda, Dr. Young merekomendasikan untuk menambahkan buah atau sayuran berwarna-warni setiap kali makan.
Baca Juga: 5 Buah Agar Berat Badan Tidak Mudah Naik, Konsumsi Setiap Hari
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut