Suara.com - Kabanyakan orang mengeluhkan mengalami peningkatan berat badan selama pandemi. Tentu saja, sebab pandemi telah membatasi ruang gerak dan tentu lebih banyak di rumah lebih, sehingga mudah pula menjangkau makanan di kulkas.
Melansir dari Medicinenet, Heather Tressler, ahli diet terdaftar di Penn State Celiac Clinic di Milton S. Hershey Medical Center Penn State Health menyatakan bahwa ia mulai melihat orang-orang mengalami kenaikan berat badan selama pandemi. Bahkan kisaran 10 hingga 20 kilogram setahun selama pandemi pada orang dewasa dan anak-anak.
"Mungkin Anda tidak mengubah apa yang Anda makan, tetapi Anda menjadi kurang aktif," kata Tressler.
Sebuah studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Network Open menemukan bahwa di antara 270 pria dan perempuan paruh baya, mereka telah mendapatkan peningkatan berat badan rata-rata 1,5 pund (0,7 kg) per bulan antara Februari hingga Juni 2020.
Dalam hal ini, Tressler menawarkan tiga tip untuk memulai dengan aman dalam menurunkan berat badan yakni lupakan mode diet, jangan terlalu terobsesi dengan kalori, dan meyakini bahwa olahraga saja tidak cukup.
Alih-alih terfokus pada diet tertentu untuk menurunkan berat badan, Tressler menegaskan bahwa lebih penting untuk mengetahui angka Anda seperti kolesterol, trigliserida, hingga tekanan darah.
"Mengetahui angka-angka itu akan memberi Anda gambaran yang lebih baik tentang kesehatan Anda dan cara paling aman untuk menurunkan berat badan," kata Tressler.
Menurunkan berat badan adalah pengurangan dasar dan membutuhkan makan lebih sedikit dari yang Anda butuhkan untuk mempertahankan berat badan Anda. Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas juga membuat perbedaan dalam jumlah kalori yang Anda butuhkan untuk mempertahankan atau menurunkan berat badan.
Tressler menyarankan bahwa boleh saja menghitung berapa banyak kalori yang dibutuhkan tubuh Anda, namun jangan terlalu fokus pada angka.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini Penyakit yang Bikin Kucing Selalu Lapar tapi Berat Badannya Tak Naik
"Ini bisa menjadi sangat membatasi," kata Tressler, dan dapat menyebabkan gangguan makan.
Tressler merekomendasikan makan intuitif berdasarkan kebutuhan gaya hidup. "Tidak ada makanan yang buruk,hanya porsinya saja yang kadang buruk," ujar Tresslr.
Sebagian besar penurunan berat badan dapat dikendalikan oleh apa yang Anda makan dan aktivitas fisik.
Olahraga juga baik untuk kesehatan jantung, otot, dan kesehatan. Tressler menyarankan 30 menit per hari, lima hari seminggu, dari sesuatu yang Anda sukai seperti menari atau berjalan, dan kemudian memasangkannya dengan rencana makan yang sehat dan masuk akal.
"Jaga keseimbangan ini (olahraga dan pola makan)," kata Tressler.
Berita Terkait
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?