Suara.com - Infeksi Covid-19 bisa menyisakan gejala sisa pada sebagian orang, meskipun hasil tes PCR susah dinyatakan negatif. Gejala sisa tersebut biasa disebut dengan istilah long Covid.
Oleh sebab itu, pada sebagian penyintas sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, terutama rontgen dan D Dimer, meski telah negatif Covid-19.
Meski demikian, tidak semua penyintas Covid-19 harus melakukannya.
Dokter spesialis penyakit dalam dr. Ika Trisnawati, Sp.PD-KP., mengatakan, pemeriksaan rontgen sangat disarankan pada penyintas Covid-19 yang sempat mengalami gejala pneumonia selama terinfeksi.
"Gejala pneumonia, baik secara klinik juga radiologis. Kalau klinis adalah batuk, sesak napas, demam, dengan adanya respirasi meningkat dan detak jantung meningkat. Kalau hal ini ada maka indikasi untuk dilakukan rontgen," jelasnya dalam webinar Tanya Dokter, Minggu (8/8/2021).
Akan tetapi, jika selama positif Covid-19 tidak mengalami gejala apa pun atau hanya gejala ringan seperti demam dan nyeri telan, dokter Ika menyampaikan bahwa penyintas tidak perlu lakukan rontgen.
Begitu pula dengan pemeriksaan D-Dimer atau tes pembekuan darah. Dikutip dari Klik Dokter, D-Dimer merupakan fragmen protein yang membantu proses pembekuan darah.
Dokter Ika mengatakan, apabila pasien Covid-19 memiliki komorbid metabolik seperi jantung, diabetes, dan ginjal, disarankan melakukan pemeriksaan D-Dimer setelah sembuh dari infeksi. Begitu pula dengan ibu hamil yang positif Covid-19.
"Jadi kalau pasien saturasi bagus, klinis bagus, kemudian gejala juga masuk kategori ringan, tidak ada tanda pneumonia, maka tidak perlu dilakukan D-Dimer," pungkasnya.
Baca Juga: Dokter Saraf Ungkap Gejala Long Covid-19 Paling Banyak Dilaporkan, Apa Saja?
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- Ke Mana Saja Rp26 Triliun Dana Transfer Pusat Mengalir di Sulawesi Selatan?
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Cuaca Lagi Labil, Ini Tips Atasi Demam Anak di Rumah
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
-
BPOM Edukasi Bahaya AMR, Gilang Juragan 99 Hadir Beri Dukungan
-
Indonesia Masuk 5 Besar Kelahiran Prematur Dunia, Siapkah Tenaga Kesehatan Menghadapi Krisis Ini?
-
Susu Tanpa Tambahan Gula, Pilihan Lebih Aman untuk Anak
-
Diabetes Makin Umum di Usia Muda, Begini Cara Sederhana Kendalikan Gula Darah
-
VELYS Robotic-Assisted: Rahasia Pemulihan Pasca Operasi Lutut Hanya dalam Hitungan Jam?
-
Waspada! Obesitas Dewasa RI Melonjak, Kenali Bahaya Lemak Perut yang Mengintai Nyawa
-
Kota Paling Bersih dan Sehat di Indonesia? Kemenkes Umumkan Penerimanya Tahun Ini
-
Dari Flu hingga Hidung Tersumbat: Panduan Menenangkan Ibu Baru Saat Bayi Sakit