Suara.com - Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Hal ini menurut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), bisa menjadi modal untuk dilakukannya penelitian obat baru.
Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di LIPI Puspita Lisdiyanti mengatakan proses penemuan obat baru memang tidak mudah.
Ia memprediksi dibutuhkan hingga lebih dari 17 tahun untuk mewujudkan obat baru buatan Indonesia. Namun untuk mencapainya, diperlukan komitmen dari semua pihak, termasuk ilmuwan dan pemangku kepentingan.
Sebab menurutnya, tantangan terbesar dalam mewujudkan obat asli Indonesia dengan memanfaatkan keanekaragaman hayati adalah penguasaan teknologi.
"Tantangan Indonesia adalah menguasai teknologi konservasi dan pemanfaatannya sehingga keanekaragaman hayati dapat digunakan sebagai penghela perekonomian bangsa," kata dalam Webinar Riset dan Inovasi untuk Merah Putih di Jakarta, Rabu.
Puspita menuturkan solusi untuk tantangan itu harus dipikirkan oleh putera-puteri Indonesia sendiri karena negara lain tidak mendapatkan anugerah sebagai negara tropis yang memiliki lebih dari 42 ekosistem daratan dan lima ekosistem lautan.
Puspita menuturkan hingga sekarang ini, proses penemuan bahan baku obat di Indonesia masih berkutat di bagian skrining dan optimasi serta publikasi, padahal proses itu perlu dilanjutkan ke uji praklinik, uji klinik hingga mencapai komersialisasi atau masuk ranah pasar agar bisa mendapatkan pencapaian maksimal.
Komersialisasi produk harus menjadi tujuan akhir yang perlu direalisasikan oleh semua pemangku kepentingan.
Sementara peneliti dan akademisi untuk manajemen energi berkelanjutan dari Pusat Penelitian Fisika LIPI Deni Shidqi Khaerudini menuturkan pentingnya riset dan inovasi di bidang material dan energi berkelanjutan.
Baca Juga: Bobby Nasution Klaim Stok Obat Covid-19 Masih Aman
"Pengembangan riset dan inovasi material berbasis sumber daya lokal untuk energi bersih adalah kunci untuk menciptakan peradaban baru low carbon economy, sekaligus mewujudkan Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri sesuai dengan karakter dan kultur Indonesia,” tutur Deni yang pernah menjadi ASEAN Diplomat 2019.
Berita Terkait
-
4 Air Rebusan Obat Ginjal, Cara Alami Bikin Tetap Sehat dan Bebas Penyakit!
-
Sulit Tidur? Coba 8 Minuman Sehat Ini untuk Mengatasi Insomnia
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Merasa Flu Terus-menerus? Jangan-jangan Itu Sinusitis, Kenali Tandanya
-
Kepala BPOM: Impor Obat Gila-gilaan, Saatnya Indonesia Revolusi Industri Farmasi
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Paling Tinggi Sepanjang Sejarah Dipatok Rp 2,08 Juta per Gram
-
Solusi Menkeu Baru Soal 17+8 Tuntutan Rakyat: Bikin Ekonomi Ngebut Biar Rakyat Sibuk Cari Makan Enak
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
Terkini
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!