Suara.com - Aturan selama satu pekan rupanya belum efektif menekan angka kasus COVID-19 di Korea Selatan.
Hal ini membuat pemerintah setempat memperpanjang aturan jaga jarak hingga 2 minggu ke depan.
Meski begitu, Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan orang yang sudah divaksinasi diberikan beberapa kelonggaran.
Gelombang COVID-19 keempat di negara itu telah menunjukkan beberapa tanda mereda enam minggu setelah aturan jarak terberat Level 4, yang mencakup larangan pertemuan lebih dari dua orang setelah jam 6 sore di Seoul.
Korea Selatan melaporkan 2.052 kasus baru COVID-19 pada Kamis, 2.001 di antaranya diperoleh secara lokal, menurut data Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).
Sebagai bagian dari perpanjangan pembatasan, pihak berwenang akan meminta restoran dan kafe di wilayah metropolitan untuk tutup satu jam lebih awal pada pukul 9 malam hingga 5 September.
Di wilayah yang sama, meskipun sebelumnya hanya dua orang yang dapat berkumpul setelah pukul 6 sore, satu atau dua orang yang telah divaksin lengkap kini dapat bergabung dengan mereka, 14 hari setelah suntikan terakhir mereka, kata Kim.
Insentif ini telah diberlakukan untuk mendorong vaksinasi dan untuk meningkatkan ekonomi, terutama bisnis seperti restoran dan kafe yang paling terpukul oleh pembatasan.
Korea Selatan telah memberikan 48,3 persen dari 52 juta penduduknya setidaknya satu dosis vaksin, dan 21,6 persen divaksin sepenuhnya.
Baca Juga: Naver Akan Kembali Membuat Webtoon Tentang BTS dan Artis HYBE Lainnya!
Korea Selatan bertujuan untuk mengimunkan 70 persen pada bulan Oktober.
Dibantu sebagian besar dengan memvaksin orang tua dan mereka yang rentan, negara ini belum melihat peningkatan yang signifikan dalam kematian COVID-19, dengan tingkat kematian 0,94 persen, tetapi jumlah kasus parah dan kritis telah meningkat, mencapai 385 pada Kamis.
KDCA mencatat total 232.859 infeksi sejak pandemi dimulai, dengan 2.197 kematian.
Berita Terkait
-
B.I Guncang Jakarta! Ribuan ID Padati Konser 'The Last Parade' yang Membara
-
B.I Sampai Blusukan Turun Panggung, Konser The Last Parade Tour di Jakarta Berlangsung Pecah
-
Pemain Timnas Indonesia Berdarah Gunungkidul: Saya Minta Maaf yang Sebesar-besarnya karena...
-
Cahya Supriadi Sukses Bikin Pelatih Korea Selatan Angkat Topi
-
Ironis! Hanya Indonesia, Tim Semifinalis yang Gagal Lolos ke Putaran Final AFC U-23
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?