Suara.com - Gangguan berkemih atau gangguan saluran kencing rupanya memiliki dampak berbeda pada pria dan wanita.
Menurut Dr. dr. Nur Rasyid, SpU (K) dari Departemen Medik Urologi FKUI-RSCM gangguan berkemih membuat seseorang beser alias bolak balik buang air, ataupun mengompol.
Pria memiliki prostat dan klep yang terletak tak jauh dari kandung kencingnya. Klep ini diatur otonom oleh tubuh bukannya oleh otak seperti pada organ lainnya. Sementara wanita memiliki otot-otot dasar panggul yang berfungsi sebagai klep.
"Jadi, bedanya pada perempuan dan laki-laki, kalau laki-laki gangguan yang terjadi pada kandung kencing bisa disebabkan masalah yang terjadi pada prostat, berlangsung lama. Jadi, kalau bicara gangguan berkemih pada laki-laki, mengompol, buru-buru ingin berkemih, bolak-balik kencing di malam hari, kita harus evaluasi secara keseluruhan," ujar dia dilansir ANTARA.
"Kalau pada perempuan, lebih banyak otot dasar panggulnya yang lemah, kandung kencingnya yang kontraksi tiba-tiba atau karena kandung kencing yang lemah," kata Rasyid melanjutkan.
Gangguan berkemih atau Lower Urinary Tract Symptoms (LUTS) merupakan kumpulan gejala berkaitan dengan proses berkemih yang dipicu masalah pada saluran kemih bawah termasuk kandung kemih, prostat, sfingter uretra, dan uretra.
LUTS terbagi atas 3 tipe gejala yakni penyimpanan (storage), pengosongan (voiding), dan post-micturition.
Mengompol merupakan salah satu bentuk gejala LUTS berkaitan dengan proses penyimpanan.
Mengompol atau inkontinensia sendiri terbagi menjadi tiga tipe. Pertama, akibat kandung kencing yang bisa tiba-tiba tertekan oleh perut misalnya saat seseorang mengangkat barang berat, batuk, bersin. Tekanan yang tiba-tiba muncul sementara klep tidak bisa menutup maka keluarlah urin.
Baca Juga: Survei: 1 dari 10 Orang Indonesia Alami Gangguan Berkemih
Tipe kedua, inkontinensia urgensi yakni saat kandung kencing tiba-tiba berkontraksi sendiri, padahal belum waktunya sehingga menyebabkan seseorang mengompol.
"Pada orang yang mengalami urge inkontinen, dalam proses pengisian yang harusnya tenang-tenang saja kandung kencing, dia bisa saja kontraksi semau-mau dia. Begitu mau ditahan tidak bisa," kata Rasyid.
Ketiga, inkontinensia luapan yang ditandai tak bisanya kandung kencing menahan urin akibat beberapa sebab antara lain penyumbatan prostat, dan lemahnya kandung kencing karena penyakit diabetes, masalah saraf serta trauma tulang belakang. Kondisi yang kemudian terjadi yakni urin menetes terus menerus.
Data memperlihatkan, tipe inkontinensia luapan ditemui pada pria karena berkaitan dengan obstruksi saluran berkemih yang disebabkan oleh pembesaran prostat, ataupun batu.
"Oleh karena itu, orang yang keluhannya mengompol, sebabnya bisa bermacam-macam. Tidak bisa kita bilang dia mengompol terima saja ini akibat penuaan dan sebagainya," demikian kata Rasyid menyimpulkan.
Berita Terkait
-
Kencing di Dalam Bioskop, Pentingnya Jaga Adab Ruang Publik
-
Jangan Anggap Sepele! Inilah 5 Ciri Urine Pertanda Ginjal Anda Terancam
-
Cerita Dokter Perang Lawan Mitos, Air Kencing Bisa Sembuhkan Sakit Mata: Merusak Otak
-
Waspadai 9 Gejala Kesehatan Ini: Biasa Dianggap Sepele, Bisa Jadi Gejala Kanker
-
Selalu Beser Malam-Malam? Kenali 9 Penyebab Sering Buang Air Kecil Ini
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025