Suara.com - Minuman beralkohol memang sering kali dikaitkan dengan penyebab masalah kesehatan. Bahkan hanya sekali minum gangguan kesehatan yang ditimbulkan dua kali lipat meningkatkan risiko fibrilasi atrium atau detak jantung tidak teratur.
Kondisi itu menjadi temuan dalam studi yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine. Hasil studi tersebut bertentangan dengan persepsi bahwa alkohol dapat menjadi kardioprotektif, menurut University of California San Francisco.
Studi yang dipublikasikan di Annals of Internal Medicine itu didanai oleh Institut Nasional Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme. Melibatkan 100 peserta, yang sebagian besar adalah laki-laki kulit putih dan 56 di antaranya memiliki setidaknya satu riwayat fibrilasi atrium.
"Berlawanan dengan kepercayaan umum bahwa fibrilasi atrium dikaitkan dengan konsumsi alkohol berat, tampaknya bahkan satu minuman alkohol saja sudah cukup untuk meningkatkan risikonya," kata profesor kedokteran di Divisi Kardiologi di UCSF Dr. Gregory Marcus dalam sebuah pernyataan, diikutip dari Fox News.
"Hasil kami menunjukkan bahwa terjadinya fibrilasi atrium mungkin tidak acak atau tidak dapat diprediksi. Sebaliknya, mungkin ada cara yang dapat diidentifikasi dan dimodifikasi untuk mencegah riwayat aritmia jantung akut," imbuh Marcus.
Hasil studi itu juga mengaitkan setidaknya dua minuman beralkohol tingkatkan risiko fibrilasi atrium lebih dari tiga kali lipat selama empat jam kemudian.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, fibrilasi atrium, sering disebut AFib atau AF, merupakan jenis aritmia jantung yang paling umum terjadi di masyarakat. Aritmia terjadi ketika jantung berdetak terlalu lambat, terlalu cepat, atau dengan tidak teratur.
Para peneliti melakukan penelitian dengan merekrut pasien dari klinik rawat jalan kardiologi di UCSF, yang setidaknya pernah satu kali minum alkohol dalam satu bulan. Studi itu mengecualikan orang-orang dengan riwayat gangguan penggunaan zat atau alkohol.
Peserta ditugaskan untuk memakai monitor elektrokardiogram (EKG) selama sekitar empat minggu, menekan tombol setelah mengonsumsi minuman beralkohol ukuran standar. Mereka juga dilengkapi dengan sensor rekaman alkohol dan secara berkala menjalani tes darah yang menunjukkan konsumsi alkohol selama beberapa minggu sebelumnya.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Gairah Seksual Pria yang Rendah, Pasutri Wajib Tahu
Menurut UCSF, peserta penelitian rata-rata minum satu gelas setiap hari selama masa penelitian. Penelitian ini memiliki keterbatasan, termasuk kemungkinan peserta lupa menekan monitor, atau lalai melakukannya, meskipun pembacaan sensor tidak akan terpengaruh, menurut UCSF.
Sampel juga tidak termasuk populasi umum, tetapi terbatas pada pasien dengan fibrilasi atrium yang sudah akut.
"Ini adalah bukti objektif dan terukur pertama bahwa paparan yang dapat dimodifikasi dapat sangat memengaruhi kemungkinan terjadinya episode AF," jelas Marcus.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan