Suara.com - Kapasitas penanganan pandemi di Indonesia diuji dengan keras di masa pandemi COVID-19 saat ini.
Untuk mengantisipasi masalah yang sama di masa depan, ilmuwan menyarankan pemerintah untuk memperkuat kapasitas.
"Dua hal penting yang tidak hanya bertujuan untuk menyelesaikan pandemi COVID-19, tapi juga untuk memperkuat kapasitas pemerintah dalam mengantisipasi pandemi di masa datang," kata Sulfikar Amir, PhD, Ilmuwan dari Nanyang Technological University, dilansir ANTARA.
Dua hal itu adalah peta jalan penyelesaian pandemi dan pembangunan tata kelola pandemi melalui pelembagaan badan pengendalian wabah penyakit.
Aliansi Ilmuwan Indonesia Untuk Penyelesaian Pandemi mengusulkan skenario pascapandemi sebagai jalan keluar dari masa pandemi.
Pihaknya meyakini bila skenario pascapandemi dijalankan, Indonesia akan keluar dari masa pandemi dalam waktu setahun.
Sulfikar menyebut Indonesia saat ini masih rentan terhadap gejolak pandemi akibat penanganan wabah virus COVID-19 yang cenderung sporadis.
"Ketika terjadi lonjakan kasus, pemerintah segera memberlakukan pembatasan sosial. Ketika pelonggaran dilakukan, mobilitas dan aktivitas masyarakat memicu naiknya jumlah kasus. Begitu seterusnya," kata Anggota Aliansi Ilmuwan Indonesia Untuk Penyelesaian Pandemi ini.
Selain itu masuknya varian-varian baru yang lebih ganas juga membuat Indonesia lebih sulit keluar dari krisis pandemi yang berkepanjangan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Janji Tambah Vaksin Covid-19 untuk Lampung
Skenario pascapandemi bertujuan tidak hanya untuk menekan mortalitas dan morbiditas COVID-19 saat ini, tetapi juga untuk mengeluarkan Indonesia dari pandemi. Skenario ini merupakan kerja kolektif skala nasional yang dilakukan secara bertahap target dan indikator yang jelas, terukur dan obyektif. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Bola Emas Misterius di Dasar Laut Alaska, Bikin Bingung Para Ilmuwan
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Kehidupan di Palung Terdalam: Temuan Moluska Purba Ungkap Rahasia Evolusi Laut?
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
12 Gejala Penyakit ISPA yang Wajib Diwaspadai, Serang Korban Banjir Sumatra
-
Stop Gerakan Tutup Mulut! 3 Metode Ampuh Bikin Anak Lahap MPASI di Usia Emas
-
Bukan Hanya Estetika: Ini Terobosan Stem Cell Terkini yang Dikembangkan Ilmuwan Indonesia
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Waspada Ancaman di Tanah Suci: Mengapa Meningitis Jadi Momok Jemaah Haji dan Umrah Indonesia?
-
Dapur Jadi Ruang Kelas: Cara Efektif Ajarkan Gizi pada Anak Melalui Memasak
-
Waspada! Ini Alasan Migrain Sangat Umum Menyerang Anak dan Remaja
-
Ikan Sidat, Harta Karun Gizi Asli Indonesia: Rahasia Nutrisi Tinggi dalam Susu Flyon
-
Wajib Tahu! Kata Dokter, Korset Pasca Caesar Bukan Cuma Tren, Tapi Kunci Pemulihan Cepat
-
Bocoran Zaskia Sungkar: 3 Produk Wajib Ada untuk Kulit Newborn, Apa Saja?