Suara.com - Terapi menggunakan koktail antibodi diyakini memiliki nilai manfaat tinggi bagi pasien COVID-19 dengan risiko tinggi yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit.
Manfaat koktail antibodi diungkap oleh Panel Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yang merekomendasikan penggunaan koktail antibodi COVID-19 buatan Regeneron dan Roche.
Koktail antibodi merupakan campuran cairan yang memiliki dua sumber antibodi.
Perawatan dengan koktail antibodi itu telah mendapat izin untuk penggunaan darurat.
Terapi itu menarik perhatian ketika digunakan untuk mengobati mantan Presiden Donald Trump yang terinfeksi COVID-19 tahun lalu.
Eropa sedang meninjau terapi tersebut, sementara Inggris menyetujuinya bulan lalu.
Dalam pernyataan terpisah, WHO meminta Regeneron untuk menurunkan harga koktail tersebut dan mendistribusikannya secara adil di seluruh dunia, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.
WHO juga mendesak kedua perusahaan untuk mentransfer teknologi pembuatan obat biosimilar (obat biologis yang dibuat mirip dengan obat aslinya)
Terapi yang dikenal sebagai Ronapreve itu (REGEN-COV di AS) menghasilkan pendapatan yang besar bagi Regeneron.
Baca Juga: Terungkap! Peneliti China Sebut COVID-19 Sudah Menyebar di AS Sejak September 2019
Regeneron mencatat penjualan REGEN-COV senilai 2,59 miliar dolar AS (Rp36,9 triliun) pada kuartal kedua.
Regeneron akan memasok 1,4 juta dosis tambahan REGEN-COV kepada pemerintah AS pada 31 Januari dengan harga 2.100 dolar AS (Rp29,9 juta) per dosis.
Organisasi kemanusiaan medis internasional Medecins Sans Frontieres (MSF) menuntut kepastian akses yang terjangkau dan berkelanjutan ke obat-obatan yang menyelamatkan jiwa selama pandemi.
Pedoman WHO, yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ), didasarkan pada data dari penelitian di Inggris dan tiga uji coba lainnya yang belum ditinjau oleh rekan sejawat.
Pada Juni, terapi yang menggunakan koktail antibodi COVID-19 Regeneron di Inggris mengurangi kasus kematian pada pasien rawat inap yang tidak memiliki sistem kekebalan tubuh terhadap virus corona.
Koktail itu menggunakan kombinasi casirivimab dan imdevimab dan didasarkan pada antibodi monoklonal.
Berita Terkait
-
Ariana Grande Idap Salah Satu Virus Mematikan, Mendadak Batal Hadiri Acara
-
Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu, Wamenkes: Kematian Akibat TBC Lebih Tinggi dari Covid-19
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia