Suara.com - Seorang perempuan bernama Sam, dari North Carolina, Amerika Serikat, mengisahkan pengalaman hampir mematikannya hanya karena ia mengenakan celana jeans super pendek saat berkencan selama 8 jam.
Dilansir dari The Sun, Sam mengenakan celana jeans tersebut untuk berkencan dengan seorang lelaki yang baru pertama kali ia temui. Kencan itu berlangsung selama 8 jam.
"Garis waktunya berjalan seperti ini. Saya berkencan sehari penuh dengan lelaki yang baru saya kencani ini, dan menyadari bahwa saya mengenakan pakaian yang sangat tidak nyaman," ujarnya pada Buzzfeed.
Namun, keeseokan harinya, ia merasa pakaiannya yang tak nyaman tersebut membuatnya kesakitan di bagian selangkangan dan bokong, karena celana pendeknya yang ketat membuat bagian tersebut saling bergesek dan menggores satu sama lain.
"Saya memilih untuk mengabaikannya dan hanya menikmati waktu saya. Keesokan harinya, saya merasa sangat sakit dan kemudian mulai merasa tak nyaman - hanya saja tidak 100 persen," ungkapnya lagi.
"Malam itu, saya menyadari bahwa saya memiliki benjolan besar di mana gesekan terjadi, dan seiring berjalannya waktu, itu mulai menjadi lebih menyakitkan," tambah Sam.
"Rasa sakit itu terisolasi hanya di satu tempat dan rasanya seperti rasa sakit yang berdenyut-denyut. Saya menggigil, sangat terengah-engah, tidak bisa berjalan dan badan saya sangat sakit," kisah dia.
Perempuan yang menceritakan kisahnya ini di akun TikTok @imtoooldtobeonthis itu pun langsung pergi ke ICU dan ia diberi tahu bahwa telah menderita selulitis dan sepsis, infeksi yang dapat menyebabkan kematian.
Selama hampir empat hari berada di ICU, Sam mengatakan jika para dokter memperdebatkan operasi debridement (memotong bagian bokong yang terinfeksi). Untungnya operasi itu tidak diperlukan karena Sam mulai pulih.
Baca Juga: Studi: Infeksi Virus Corona Covid-19 Ringan Bisa Berdampak pada Otak
"Saya dikirim ke UGD selama tiga hari untuk pulih sepenuhnya sebelum mereka mengirim saya pulang. Setelah saya meninggalkan rumah sakit, saya disuruh istirahat di rumah selama sebulan penuh," jelas dia.
Sayangnya, selulitis kembali sebulan kemudian, dan ia harus kembali ke UGD untuk mendapatkan antibiotik. Kebanyakan orang, kata Sam, terkejut bahwa ini bisa terjadi.
"Saya senang saya membuat TikTok, dan meskipun sangat menakutkan memiliki salah satu hal paling memalukan yang pernah terjadi pada saya di internet, itu mengingatkan orang-orang bahwa kita semua manusia dan mengalami hal-hal aneh, dan itu bukan apa-apa untuk menjadi malu," ujarnya.
Video tersebut saat ini telah dilihat lebih dari 8,1 juta kali dan telah mengumpulkan lebih dari 1,3 juta tanda suka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?