Suara.com - Kasus kanker payudara di Indonesia menempati urutan kedua penyebab kematian akibat kanker dengan persentase sebesar 9,6 persen.
Data The Global Cancer Observatory tahun 2020, kanker payudara di Indonesia termasuk kanker paling banyak ditemukan pada perempuan dengan proporsi 30,8 persen dari total kasus kanker lainnya, yakni terdapat 65.858 kasus baru.
Bahkan di antara negara lain di Asia Tenggara atau ASEAN, jumlah kasus kanker payudara dan kematian akibatnya di Indonesia termasuk yang paling tinggi.
“Bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan sekitar, tingkat jumlah kasus baru (16,6 persen) dan tingkat kematian (9,6 persen) di Indonesia akibat kanker payudara cenderung tinggi," kata Presiden Direktur PT. Uni-Charm Indonesia Tbk Yuji Ishii dalam virtual peluncuran Charm Extra Maxi Pink Ribbon, Rabu (6/10/2021).
Salah satu penyebab tingginya angka kasus kejadian dan kematian akibat kanker payudara karena masih rendahnya kesadaran masyarakat akan deteksi dini dan pemeriksaan kanker payudara secara klinis.
Sebagai salah satu merk pembalut pilihan perempuan Indonesia, Yuji mengatakan bahwa PT Uni-Charm Indonesia Tbk melalui Charm turut andil dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan Indonesia melihat kondisi tersebut menjadi isu yang penting untuk dibahas.
Dalam rangka sosialisasi pentingnya deteksi dini kanker payudara seperti yang direkomendasikan oleh pemerintah Indonesia melalui program SADARI dan SADANIS dengan pemeriksaan di Puskesmas dan Rumah Sakit.
PT Uni-Charm Indonesia Tbk mendukung Aksi Pink Ribbon bekerja sama dengan YKPI (Yayasan Kanker Payudara Indonesia). Program tersebut sejalan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara Sedunia yang ditetapkan pada bulan Oktober setiap tahunnya.
Dengan total pengguna Charm Extra Maxi kurang lebih 28 juta pengguna di seluruh Indonesia, diharapkan pesan yang terdapat pada Charm Extra Maxi Pink Ribbon Special Edition melalui desain tentang pentingnya meningkatkan kesadaran akan deteksi dini kanker payudara melalui SADARI (Periksa Payudara Sendiri) ini dapat tersampaikan dengan baik.
Baca Juga: Waspada untuk Perokok, Konsumsi Suplemen Vitamin Ini Ternyata Berisiko Kanker Paru-paru
Cara melakukan SADARI dijelaskan di bagian belakang kemasan dengan ilustrasi untuk mendorong konsumen dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri dengan mudah di rumah meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19.
Yuji menyampaikan, produk dengan desain Pink Ribbon Special Edition itu akan tersedia mulai Oktober 2021 di beberapa toko.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak