Suara.com - Peristiwa mengerikan dialami dua remaja San Francisco yang mengalami gangguan jiwa seperti paranoia, delusi, dan pikiran untuk bunuh diri selama terinfeksi Covid-19 gejala ringan.
Hal ini membuat para ilmuwan menduga jika antibodi jahat atau rogue antibodies keliru, bukannya menyerang virus corona namun malah menyerang otak remaja tersebut.
Fenomena antibodi jahat ini ditemukan peneliti setelah dua remaja tersebut diperiksa di rumah sakit anak Benioff University of California, San Francisco (UCSF) setelah tertular Covid-19 pada 2020 lalu.
Menurut laporan yang diterbitkan pada Senin (25/10/2021) di Jurnal JAMA Neurology, terungkap jika antibodi jahat itu ditemukan pada cairan serebrospinal atau CSF milik pasien.
CSF ini merupakan cairan bening yang mengalir di dalam dan di sekitar ruang berongga dari otak dan sumsum tulang belakang.
Meski antibodi itu menyerang jaringan otak, namun menurut peneliti terlalu dini untuk mengatakan antibodi jahat itulah penyebab gangguan kejiwaan pada remaja.
Ini karena banyak antibodi yang juga memiliki target yang sama seperti antibodi jahat tersebut, sebagaimana yang dijelaskan Dr. Samuel Pleasure, dokter sekaligus ilmuwan dan profesor neurologi di UCSF.
"Jadi kami menduga bahwa ini autoantibodi Covid-19," ujar Dr. Pleasure, mengutip Live Science, Selasa (26/10/2021).
Autoantibodi ini berarti antibodi yang menyerang sel yang sehat, alih-alih menyerang virus Covid-19 yang menginfeksi tubuh.
Baca Juga: Tambah 83 Pasien, Kasus Covid-19 di Jakarta Capai 860.633 Orang
Dua remaja ini akhirnya menerima terapi imunoglobulin intravena, terapi yang digunakan untuk mengatur ulang respon kekebalan tubuh pada orang dengan gangguan autoimun dan inflamasi.
Hasilnya, gejala kejiwaan remaja tersebut membaik bahkan sepenuhnya hilang. Ini karena adanya kemungkinan pasien akan membaik dengan sendirinya, bahkan tanpa pengobatan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025