Suara.com - Cakupan vaksinasi Covid-19 di Indonesia belum mencapai target 70 persen populasi. Dari hampir 200 juta dosis yang sudah disuntikkan, baru 76 juta yang merupakan dosis kedua.
"Secara teori kita belum mencapai 70 persen dari total populasi untuk dosis secara lengkap. Saat ini kita sudah 198,6 juta dosis yang sudah kita suntikan, mungkin besok kita sudah mencapai angka 200 juta dosis. Di mana 122,5 juta itu dosis pertama dan 76 (juta) itu merupakan dosis kedua," papar juru bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi dalam webinar Satgas Covid-19, Kamis (4/11/2021).
Menurut Nadia, perlindungan terhadap Covid-19 dari program vaksinasi saat ini baru sekitar 40 persen. Kondisi itu belum cukup untuk menahan risiko mutasi varian baru virus corona.
Ia mencontohkan, Inggris yang cakupan vaksinasi Covid-19 sudah mencapai 70 persen punasih alami lonjakan kasus akibat terpapar varian Delta A.Y 4.2. Meskipun kebanyakan kasus hanya bergejala ringan dan tidak turut meningkatkan angka kematian.
"Tentunya kalau kita berkaca pada apa yang terjadi di banyak negara saat ini, kondisi vaksinasi kita belum mencapai 70 persen belum cukup untuk menahan kalau nanti ada varian baru," kata Nadia.
Ia menekankan bahwa yang paling penting harus mencegah diri tertular Covid-19 dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Delain itu, pemerintah juga berupaya untuk memperketat aturan di pintu masuk warga asing dan mempercepat program vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, menurut Kepala Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Masdalina Pane, herd imunity atau kekebalan kelompok di setiap wilayah di Indonesia sebenarnya tidak merata.
Di DKI Jakarta sendiri, diperkirakan cakupan vaksinasi Covid-19 telah lebih dari 90 persen. Sementara di daerah lain masih banyak yang di bawah 50 persen.
"Bahkan Maret, hasil studi teman-teman dari FKM UI (cakupan vaksinasi di DKI Jakarta) sudah mencapai 51 persen," katanya.
Baca Juga: Kemenkes Ungkap Sudah Ada 22 Mutasi Varian Delta Covid-19 Di Indonesia
Ia menambahkan bahwa herd imunity tidak hanya bisa didapat dari vaksinasi tapi juga infeksi alami. Namun, hal itu terlalu berisiko terutama oada kelompok rentan seperti lansia juga orang dengan komorbid.
"Kita harus terus dorong agar di akhir tahun 70 persen vaksinasi itu bisa tercapai. Dan tentunya perlu ada survei serologi yang dilakukan untuk bisa mengukur immunity di masing-masing wilayah," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030