Suara.com - Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa sampai hari ini sudah ada 22 mutasi dari varian Delta Covid-19 di Indonesia.
Nadia menyebut total mutasi dari varian Delta Covid-19 secara global sudah terdeteksi sebanyak 75 mutasi.
"Varian Delta ini sampai saat ini sudah ada 75 kurang lebih variasinya (di dunia), di Indonesia sendiri sudah ada 22 variasi," kata Nadia dalam diskusi FMB9-KPCPEN, Kamis (4/11/2021).
Dia menjelaskan, varian Delta mempunyai level penularan yang lebih cepat sehingga menjadi salah satu pertimbangan pemerintah mengurangi masa karantina internasional menjadi tiga hari bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin lengkap.
"Mereka kan maksimal 3 hari sebelumya sudah harus PCR. berarti sudah ada 3 hari untuk kita bisa mendeteksi. kemudian, 3 hari melakukan karantina. jadi, kurang lebih 5-6 hari," jelasnya.
Nadia meyakini aturan karantina kesehatan di pintu masuk negara sudah sesuai dengan pertimbangan kesehatan masyarakat, sehingga penularan bisa dicegah.
"Kalau kita temukan ada kasus positif, itu dilakukan pemeriksaan Whole Genome Sequencing, mutasi virus delta ini bisa berkembang, kita berharap dengan kecepatan vaksinasi menekan terus laju penularan, tidak memberi kesempatan varian Delta berkembang lebih lanjut," tutur Nadia.
Data Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenkes per 16 Oktober 2021, sudah tercatat 4.025 varian delta, 68 varian alpha, dan 22 varian beta yang terdeteksi di Indonesia.
Hasil ini didapat dari pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) terhadap 7.853 spesimen yang diperiksa di 909 laboratorium di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Rekomendasi Pemberian Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak
Berita Terkait
-
Rekomendasi Pemberian Vaksin COVID-19 untuk Anak-anak
-
Kemenkes Sebut Ada 23 Varian Delta Covid-19 di Indonesia
-
Epidemiolog Minta Masyarakat Jangan Terjebak Euforia Penurunan Kasus Covid-19, Mengapa?
-
Studi: Ibu Hamil dan Menyusui Merespons Dosis Pertama Vaksin Covid-19 Lebih Lambat
-
Penting! Pesan Satgas Covid-19 Bagi Perusahaan yang Ingin Terapkan WFO
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
Terkini
-
Reformasi Hukum Era Prabowo: Muncul Usulan Sistem 2 Lapis Agar Polri-Kejaksaan Saling Jaga, Apa Itu?
-
Jabatan Mentereng Halim Kalla: Adik Jusuf Kalla Jadi Tersangka Korupsi PLTU
-
Ahli di Sidang Praperadilan Nadiem Makarim: Kerugian Keuangan Negara Saja Belum Tentu Korupsi
-
Eks Bendahara Amphuri Diperiksa KPK, Bantah Ikut Campur Soal Kuota Haji
-
Janji Pemerintah Bantu Renovasi Sebagian Ponpes Tua dan Rawan, Cak Imin: Tapi Anggaran Kita Terbatas
-
Kasus Erika Carlina Naik ke Penyidikan, DJ Panda Dipanggil Polisi Pekan Depan!
-
Mau Kucurkan Dana Triliunan ke Bank Jakarta, Menkeu Purbaya: Jangan Sampai Saya Kasih Duit Panik
-
Cak Imin: Semua Pembangunan Pesantren Tanpa Izin Harus Dihentikan Sementara
-
Pemda Berperan Penting Dukung Produktivitas Nasional, Tegas Mendagri
-
Roy Suryo Soal Relawan Jokowi Mau Demo Pakai Celana Dalam: ODGJ, Jogetin Aja!